Bisa sangat menguntungkan terutama bagj yang mobilitas hariannya tinggi.
Mobil listrik asal Perancis buatan India yang dipasarkan dengan harga Rp400 jutaan.
OTOPLUS-ONLINE I Citroen EC3, mobil listrik asal Perancis buatan India ini dipasarkan dengan harga Rp397.000.000-412.000.000 (OTR Surabaya).
Terkesan mahal bila dibandingkan dengan rata-rata harga sub compact SUV yang dimensi panjangnya 4 meteran seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, Nissan Magnite, Chery Tiggo 5x atau Wuling Alvez yang rata-rata ditawarkan pada rentang Rp200-300 jutaan.
Namun Citroen EC3 menawarkan beberapa keunggulan, terutama buat kalian yang mobilitas hariannya tinggi, apa sajakah itu?
Biaya Transportasi
Port pengisian daya diposisikan di depan, memudahkan pengguna melakukan pengisian daya di SPKLU.
Rata-rata compact SUV yang tersebut menggunakan mesin bensin berkapasitas 1.500 cc dengan konsumsi BBM rata-rata berkisar 12 km/liter pada pemakaian dalam kota.
Artinya jika mobilitas kalian setiap hari sekitar 80 kilometer akan membutuhkan anggaran Rp86.333 untuk membeli 6,67liter Pertamax yang harganya per 17 September 2024 dipatok Rp12.950.
Untuk pengisian DC Charging 10-80% di SPKLU membutuhkan waktu sekitar 57 menit.
Sementara dengan jarak yang sama (80 Km) Citroen EC3 dengan konsumsi daya 7,8 km/kWh (dari pengetesan yang dilakukan OTOPLUS-ONLINE) hanya membutuhkan anggaran sebesar Rp 27.548 untuk menebus daya 10,26 kWh.
Angka itu didapat bila pengisian daya dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tarif per kWh-nya dipatok Rp2.465 plus Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang Rp220/kWh.
Baterai berkapasitas 29,2 kWh diletakkan di bawah lantai kabin memangkas ground clearance sebanyak 10 mm jadi 170 mm.
Apabila pengisian daya dilakukan di rumah dengan tarif listrik 1.699,53 per kWh untuk kategori R-2/TR biayanya jadi lebih murah yakni Rp17.437.
Artinya untuk jarak yang sama, kalian dapat menghemat anggaran hingga Rp58.785/hari apabila pengisian daya dilakukan di SPKLU dan Rp68.896/hari jika pengisiannya dilakukan di rumah.
Di balik cover plastik ini bersemayam motor listrik berdaya 57 DK dengan torsi 142 Nm yang ideal untuk pemakaian sehari-hari di dalam kota.
Tinggal kalikan 20 hari kerja maka penghematan yang diperoleh akan mencapai Rp1.377.920 untuk pengisian di rumah dan Rp1.175.700 jika pengisian dilakukan di SPKLU.
Dengan konsumsi daya rata-rata 7,8 kWh untuk pemakaian normal di dalam kota, berbekal baterai Lithium Ferrous Phosphate berkapasitas 29,2 kWh, Citroen EC3 dapat digunakan untuk menjelajah sejauh 227,76 kilometer.
Perawatan Murah & Mudah
Dibekali sistem regenerative braking. Angkat injakan dari gas throttle proses deselerasi oleh motor listrik seketika aktif sehingga mengurangi laju kecepatan mobil.
Citroen EC3 dikawal dengan garansi servis selama 4 tahun/50.000 km dan garansi baterai selama 7 tahun/140.000 km.
Untuk perawatan rutin, kita tak akan direpotkan untuk melakukan penggantian oli mesin, oli transmisi, filter oli, filter udara yang jadi item wajib di mobil bermesin bensin.
Pemeriksaan utama yang dilakukan hanyalah mengecek volume coolant, cairan rem, tekanan angin ban filter AC.
Usia kampas rem pun diyakini akan panjang karena compact SUV ini juga dibekali teknologi regenerative braking, yang membuat proses deselerasi tidak selalu membutuhkan pengereman roda.
Di sisi part yang harus diganti untuk perawatan rutin, mobil listrik seperti Citroen EC3 jelas lebih hemat.
Kenyamanan Khas Mobil Eropa
Kabinnya sangat senyap untuk sebuah sub compact SUV.
Ada dua poin yang jadi kunci kenyamanan mobil ini yaitu karakter suspensi khas mobil Eropa dan kesenyapan kabin.
Citroen selalu menyuguhkan karakter Flying Carpet Ride alias berkendara di atas karpet terbang pada semua produknya termasuk EC3.
Padahal jika mengamati tipe suspensi yang digunakan tidaklah spesial, tipenya jamak ditemui di sub compact SUV lain.
Perpaduan McPherson Strut di depan dan Twist Beam Axle di belakang.
Sepertinya racikan kenyamanan juga ditentukan dari spesifikasi pegas, sokbreker, geometri suspensi, sasis yang digunakan sampai profil ban.
Bannya sendiri punya profil cukup tinggi dengan ukuran 195/65-15 pakai merek Ceat buatan India.
Saking nyamannya, kru OTOPLUS ONLINE sampai tertidur saat pengetesan.
Sementara kesenyapan kabin merupakan rekayasa Citroen lewat desain ruang kabin sehingga menciptakan ruang yang tenang dan hening layaknya berada di dalam kepompong (Cocoon Effect).
Selain konstruksi ruang kabin dan penggunaan material peredam di permukaan kabin dipilih dengan cermat, seperti di versi bermesin bensinnya dimana sistem insulasi di semua pintunya menggunakan weather strip berlapis beludru yang berperan mengurangi desir angin yang menyusup ke celah-celah pintu.
Pilihan Warna dari Kalem Sampai Atraktif
Unit tes kami ini berwarna Polar White Body with Platinum Grey Roof.
Tidak seperti sub compact SUV kebanyakan, Citroen seperti membebaskan kalian untuk memilih kombinasi warna sesuai selera.
Ada 4 warna dasar yaitu Polar White, Zesty Orange, Platinum Grey, Steel Grey yang dapat dikombinasikan sehingga menghasilkan 6 pilihan warna dual tone yakni Polar White Body with Zesty Orange Roof, Platinum Grey Body with Zesty Orange Roof, Polar White Body with Platinum Grey Roof, Steel Grey Body With Zesty Orange Roof, Zesty Orange Body with Platinum Grey Roof, Steel Grey Body with Platinum Grey Roof.
Ragam kombinasi warna unik itu membuat konsumen dapat mempersonalisasi kendaraannya.
Selain warna bodi, konsumen juga diberikan kebebasan memilih warna antara Zesty Orange dan Steel Grey untuk frame foglamp, ornamen pada side moulding dan trim dasbor.
Teks & foto : Nugroho Sakri Yunarto
Comments