“Kesiapan ini kami breakdown dalam 3 (tiga) kategori; produk, layanan aftersales yaitu service dan spareparts, dan fasilitas pendukung, seperti karoseri dan leasing partner.” (Tonton Eko - General Manager Product Development PT IAMI).
Kendaraan Astra Isuzu siap menangkap peluang ekspor terkait kebijakan Euro 4
OTOPLUS-ONLINE I Isuzu sebagai produsen kendaraan niaga dan penumpang, sejauh ini mengaku menjadi yang terdepan di 38 negara. Mengawali beroperasi di tanah air pada tahun 1974, melalui PT Pantja Motor. Kemudian pada tahun 1988, PT Astra Internasional masuk sebagai stakeholder-nya.
Pabrik Astra Isuzu di Jawa Barat
Saat ini, kapasitas produksi pabrik PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Isuzu di Indonesia sebesar 80 ribu unit pertahun. Dibantu sokongan 119 suplier yang ada. Produk Astra Isuzu pun telah mengaplikasikan sekitar 53,5% komponen lokal, dan sedang melakukan ekspor. Salah satunya melalui Traga, Astra Isuzu ekspor ke sekitar 20 negara, dengan jumlah tak kurang dari 6000 unit.
Bicara ranah pasar domestik, PT IAMI juga memperlihatkan peningkatan penjualan, walaupun di masa pandemi. Pertumbuhannya tercatat pada kuartal pertama Maret 2020, sebanyak 5250 unit. Meningkat menjadi 5825 pada kuartal pertama Maret 2021.
Kendati begitu, baik Astra Isuzu maupun pemain lain, belakangan ini sedang dihadapkan kebijakan Euro 4 yang akan dijalankan di Tanah Air. Meski pada prakteknya, penerapan kebijakan tersebut sempat tertunda. Semula Pemerintah menjadwalkan April 2021, menjadi April 2022.
Menanggapi kebijakan Euro 4 tersebut, Tonton Eko, General Manager Product Development PT IAMI menjelaskan, bicara kesiapan pelaku industri, tentu pihaknya menyatakan sudah siap.
Jumpa pers virtual bahas kesiapan dalam menghadapi kebijakan Euro 4
“Kesiapan ini kami breakdown dalam 3 (tiga) kategori; produk, layanan aftersales yaitu service dan spareparts, dan fasilitas pendukung, seperti karoseri dan leasing partner,” ungkap Tonton dalam jumpa pers virtual, Rabu (28/4).
Diakuinya, perubahan landscape bisnis dengan adanya penerapan Euro 4, pada dasarnya membawa pengaruh besar dalam industri secara keseluruhan. Sehingga dari sisi produk, Isuzu telah siap. Karena telah lebih dulu membawa teknologi Commonrail di Indonesia. Yakni sejak 2011 pada truk Isuzu Giga, dan 2018 pada truk Isuzu Elf NMR81.
Isuzu Giga yang sejak 2011 sudah menggunakan mesin Commonrail
Seperti diketahui, teknologi Commonrail nantinya yang akan digunakan pada saat implemantasi kebijakan Euro 4. Alhasil, untuk layanan aftersales pun, Isuzu yang telah duluan mencuri start gunakan teknologi Commonrail menjadi lebih siap, dari sisi tenaga dan sumber daya mekanik.
“Bagaimana dengan spareparts? Saat ini kami sudah memiliki sokongan 139 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), didukung adanya 2.403 part shop, serta 45 Bengkel Mitra Isuzu (BMI),” jawab Tonton.
Layanan purna jual Astra Isuzu melakukan perbaikan armada Isuzu di lokasi pelanggan
Sementara untuk fasilitas pendukung, seperti karoseri dan leasing partner, Astra Isuzu telah jalin kerjasama yang baik dengan karoseri partner. “Sebagai APM, kami akan bantu agar proses transformasi dari Euro 2 ke Euro 4 lebih lancar. Mengingat Karoseri juga harus lakukan investasi terkait SKRB,” ucapnya.
Mengenai kesiapan leasing partner, IAMI kini memiliki 6 (enam) official leasing partner yang sudah menjalin kerjasama. Seperti Astra Credit Companies (ACC), Adira Finance, Asia Finance, Mitsui Finance, Mandiri Tunas Finance (MTF), serta SANF Finance dari Astra Financial.
Lalu timbul pertanyaan, selain pasar domestik, apakah kebijakan Euro 4 semakin meningkatkan peluang ekspor? Menurut Tonton, itu sudah pasti. Karena ada beberapa negara tujuan yang telah menerapkan standar emisi Euro 4.
“Research & Development tentu kita optimalkan. Mengingat ke depannya kita juga ekspor ke sejumlah negara lain, di luar negara yang sudah kita ekspor. Kebutuhan setiap negara tujuan ekspor tentu berbeda-beda. Oleh karenanya, secara intens kita perkuat kerjasama dengan Isuzu Jepang dalam mempersiapkannya,” pungkasnya.
Teks: Setiawan AS
Foto: Astra Isuzu & Setiawan AS
Kommentare