Teknologi YECVT diadopsi dari big scooter Yamaha Majesty 250.
Teknologi YECVT diadopsi dari big scooter Yamaha Majesty 250.
OTOPLUS-ONLINE I Yamaha NMAX “Turbo” mengadopsi teknologi Electronic Continuously Variable Transmission (ECVT).
Teknologi itu diturunkan dari YCC-AT (Yamaha Chip Controlled Automatic Transmission) milik Yamaha Majesty 250 yang diproduksi tahun 2002.
Teknologi ini memungkinkan pengemudi mengendalikan akselerasi dan deselerasi sesuai kebutuhan dan keinginan.
“Untuk pertama kalinya teknologi itu itu diaplikasikan pada motor matik 155 cc,” ungkap Ferry Nurul Fajar, Technical Education Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di sela-sela kegiatan Nmax “Turbo” Media Workshop pada 21 Juni 2024 lalu.
Komponen Yamaha Electronic Continuously Variable Transmission (YECVT) di NMAX “Turbo” terdiri dari:
Transmission Control Unit yang merupakan otak YECVT.
1. Transmission Control Unit (TCU) yang berperan mengatur pergerakan ECVT dan memberikan informasi kondisi YECVT ke SGCU
2. Actuator atau ECVT Motor, dinamo inilah yang bertugas menggerakkan primary pulley
3. Sensor Motor Position (Primary) yang perannya mendeteksi pergerakan primary pulley dan memberikan input ke TCU
Speed sensor yang mendeteksi gerakan secondary pulley
4. Speed Sensor (Secondary) yang mendeteksi pergerakan secondary pulley dan memberikan input ke TCU
Semua komponen tersebut masuk kategori kelistrikan khusus yang mendapatkan garansi 2 tahun atau 24.000 kilometer.
Spek kampas kopling berbeda dari pendahulunya
Lalu komponen-komponen penggerak Pulley Primary terdiri dari ECVT Motor, Gear Reduction Driven, Fixed Screw Assy, Sliding Screw Assy dan Primary Sheave Assy.
Primary Sheave Assy di NMAX “Turbo”diameternya 139,5 mm sementara varian NEO (2019) 130 mm
NMAX “Turbo” dibekali belt CVT dengan lebar 24,9 mm, sementara untuk varian NEO masih sama dengan versi 2019 yaitu 24,1 mm.
Spring secondary lebih panjang 48,7 mm dari versi 2019
Belt CVT di NMAX “Turbo” dibuat lebih lebar untuk memaksimalkan penyaluran tenaga dari mesin ke roda.
Selain lebih lebar, bias tread berbeda membuatnya lebih kaku
“Selain lebih lebar, anyaman karet belt juga lebih solid karena pergerakan primary sheave tak lagi mengandalkan gaya sentrifugal, tapi bisa dipaksa berpindah oleh motor aktuator,” terang Ferry.
Untuk belt reduction ratio, di NMAX “Turbo” 2,330 (Low) 0,709 (Top) dan di NEO 2,239 (Low), 0.706 (Top)
Masih mengenai memaksimalkan penyaluran tenaga, Yamaha melakukan pengembangan pada spring secondary untuk mengantisipasi power lost imbas kenaikan performa.
Komponen NMAX Neo kebanyakan sama dengan versi 2019
Spring secondary di NMAX “Turbo” 161,5mm 447N dan untuk NEO masih sama dengan versi 2019 112,8 mm 284 N.
Seluruh komponen itu masuk dalam kategori Garansi Mesin yang akan diganjar garansi selama 3 tahun atau 36.000 km.
Tombol Y-Shift di holder sisi kiri bawah
Kehadiran “Turbo” Y-Shift memungkinkan pengguna menikmati akselerasi dan deselerasi tambahan dengan memainkan rasio CVT.
Perubahan rasio dapat dilakukan pada mode T (Town) dan S (Sport Touring). Metode perubahan rasio CVT dilakukan dengan :
1, Menggunakan grip gas
Metode ini hanya dapat menurunkan rasio CVT satu tingkat. Untuk menurunkan rasio CVT lebih lanjut harus menekan tombol SHIFT
2. Menggunakan tombol Y-SHIFT
Metode ini dapat menurunkan rasio CVT maksimal 3 tingkat
Tingkat 1 (Low Speed) dimulai pada 3.500-5.000 rpm. Mengapa baru di 3.500 rpm? Karena puli primer mulai membuka pada 2.800 rpm.
Tingkat 2 (Medium Speed) dimulai 5.000-6.500 rpm dan tingkat 3 (High Speed) dimulai 6.500-8.500 rpm.
Teks & foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments