"Syukurlah. Melihat peminat sekarang dan prospek ke depan, kami jadi susah bayangkan, bakal seperti apa usai pandemi nanti." (Djoko Iman Santoso - CEO Baja Otomotif Superblok).
Baja Otomotif Superblok (BOS) adalah tempat multi-fungsional bagi pecinta otomotif dan extreme sports yang terletak di Jakarta Timur, Dengan segala fasilitas meliputi trek balap multi-fungsional, termasuk ke depannya nanti automotive mall, food court, hingga event space yang terbuka untuk umum, sehingga siapa saja bisa menggelar kegiatan di sini, maupun sekedar hangout.
Hidden Valley Track salah satu fasilitas BOS.
Dibangun di atas lahan seluas 5 hektar, BOS dulunya pabrik baja yang stop produksi di kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung. Diharapkan, BOS bisa menjadi playground bagi pecinta otomotif dan extreme sports terutama di Jakarta. “Terus terang, memang itu tujuan kami membangun BOS,” buka Djoko Iman Santoso selaku CEO Baja Otomotif Superblok (BOS) kepada OTOPLUS-ONLINE.
”Saya dulu kalau pengin main grasstrack tahun 1983 bisa datang ke Pulo Mas, atau ke Halim kalau pengin main motocross. Tapi sejak itu Jakarta nggak punya trek!..."
"Di Kuningan dulu ada, tapi nggak permanen. Setelah dipakai supercross sebentar dibongkar lagi dijadikan gedung… Jadi orang Jakarta ini kalau pengin main off-road mesti pergi kemana-mana. Ke BSD, Tambun, Karawang, Cikarang ke mana-mana lah… Padahal Jakarta itu trendsetter otomotif. Masa nggak punya trek…” kata Iman.
Djoko Iman Santoso bersama Gerry The.
Muncul titik terang ketika Iman bertemu dengan Gerry The, pemilik Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW) yang berencana mengalihfunsgikan pabrik baja miliknya, beserta lahan tidur seluas 2 hektar yang tidak terpakai selama kurang lebih 40 tahun di belakang pabrik miliknya.
Lahan tidur di belakang pabrik diubah jadi trek off-road.
Dari sinilah muncul ide untuk memanfaatkan lahan tidur ini menjadi trek off-road, sementara bangunan dan area pabrik disulap menjadi automotive mall.
Hangar kosong disulap jadi automotive mall.
“Ide ini muncul setelah saya melihat ada hangar kosong yang sangat luas. Kami pengin ubah jadi automotive mall berupa tumpukan kontainer. Lantai 1 untuk disewakan pada Agen Pemegang Merek (APM) roda dua dan roda empat, terutama yang punya produk SUV Car. Sementara lantai 2 untuk apparel, merchandise, riding gear, barbershop, dan kebutuhan lifestyle lainnya, dan lantai 3 untuk food court. Semua bisa see-through langsung ke trek. Semua ini memungkinkan karena kita mempergunakan sebagian lahan tidur di PT. JKSW ini,” semangat Iman.
Bangunan pabrik dibiarkan utuh memberikan keunikan tersendiri secara desain.
Untuk mewujudkan keinginan itu, baik Iman maupun Gerry sepakat memanfaatkan apa yang ada di pabrik. Tidak ada bangunan yang dirobohkan. Justru fasilitas baru ditambahkan. Menurut Iman, ini terkait keinginan menjaga bangunan pabrik tetap utuh sebagai family heritage.
Cooling tower jadi tribun, sementara chimney tower jadi tempat VIP, dan media.
“Jadi kita cuma alih fungsikan saja. Misal cooling tower yang bangunan atasnya kita jadikan tribun permanen dengan kapasitas beberapa ratus orang. Ada juga tribun yang non permanen. Terus tangki-tangki juga nggak ada yang dirobohkan. Kami sulap dengan mengubah bagian atasnya menjadi tempat duduk atau hangout. Sementara chimney tower kita ubah sebagai tempat VIP, dan media untuk kepentingan pemotretan dan lain-lain,” tutur Iman yang mengaku keinginan ini dimudahkan dengan luasnya lahan. "Masih banyak lahan kosong yang bisa diekspan. Sementara ini kita lakukan secara bertahap."
Grand design BOS dengan segala fasilitas pendukungnya.
Untuk desain trek sendiri, Iman menjelaskan konsepnya adalah multifungsi. "Kami tidak mendesain trek untuk MX pro, tapi lebih ke MX junior. Kenapa begitu karena justru populasinya banyak banget. Selain itu, trek nggak cuma untuk motocross, tapi bisa juga dipakai flattrack, grasstrack, bahkan untuk test produk kendaraan, maupun tes ban, atau SUV car. Pokoknya seperti Sentul kecil lah," jelas Iman.
Sudah digunakan bermain komunitas motocross, grasstrack, flatrack hingga mini bike.
Sementara ini respon dari komunitas, insan dan industri otomotif, sangat positif. Sudah banyak yang datang untuk sekedar have fun bareng-bareng. Beberapa juga sudah mulai bikin event, meskipun judulnya sih latihan bersama karena masih masa pandemi COVID-19. "Syukurlah. Melihat peminat sekarang, dan prospek ke depan, kami jadi susah bayangkan, bakal seperti apa ketika pandemi usai nanti," senyum Iman.
Event seperti Slide on Sunday pun sudah mulai digelar.
"Bahkan kami nggak nyangka kedatangan tim balap pabrikan seperti Astra Honda Racing Team (AHRT). Mereka ingin memanfaatkan trek ini sebagai tempat latihan pembalapnya," jelas Iman.
APM sepeda motor mulai melirik booth yang disediakan.
Begitu pula para APM. "Tenants APM yang mau masuk juga banyak. Seperti KTM, BMW dan beberapa yang lain. Mereka bilang enggak butuh showroom gede. Cukup kontainer aja, yang penting kalau ada orang yang tertarik pengin cobain motor bisa langsung ke 'belakang'," senyum Iman.
Akan dilakukan pengurukan dan penambahan lapisan tanah.
Menurut rencana, Januari tahun depan pembangunan akan diteruskan lagi, sambil menunggu intensitas hujan berkurang. "Saat ini, kami masih sekedar mengolah tanah yang ada, Pengin tahu dulu, seperti apa kondisinya setelah padat terkena air hujan dan dilibas motor. Baru setelah benar-benar padat, kami akan lapis bagian atas dengan tanah merah atau tanah super setebal kira-kira 30 cm," tunjuk Iman.
Sementara ini terbuka untuk umum dan gratis hingga akhir tahun 2020.
Nah sambil menunggu pembangunan tahap berikutnya, Iman mempersilakan bagi komunitas atau siapa saja yang ingin latihan atau sekedar have fun untuk memakai trek ini. "Di masa pandemi ini sementara kami batasi latihan untuk 20 motor per hari. Kami tidak tarik biaya dulu atau gratis. Cukup hubungi saya untuk appointment karena belum ada admin atau staff khusus yang menangani pendaftaran," tutup Iman.
Baja Otomotif Superblok (BOS)
Jakarta Kyoei Steel Works
Jakarta Industrial Estate Pulogadung
Jl. Rawa Terate II 1, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur 13260
Contact Person: Djoko Iman Santoso (+62 811-180-322)
Teks: Indramawan
Foto: BOS
Comments