Meskipun tersungkur di penghujung sesi kualifikasi kedua, Fabio Quartararo berhasil meraih pole position untuk keempat kalinya pada musim perdananya di ajang MotoGP. Ia bahkan mencatatkan new lap record di Buriram International Circuit!
Sebelumnya pembalap 20 tahun ini meraih pole position di Jerez, Catalunya dan Assen. Prestasi itu menyamai pencapaian Jorge Lorenzo (2008) dan Dani Pedrosa (2006) yang juga berhasil meraih posisi pole 4 kali pada musim pertama mereka di MotoGP. Hanya Marquez yang belum terkalahkan dengan rekor 9 kali pole position pada musim perdananya di ajang MotoGP.
Prestasi rider asal Prancis tersebut tak terlepas dari keputusan Yamaha untuk meng-upgrade motor Quartararo. Seperti diketahui, tim Petronas Yamaha SRT, tempat Quartararo bernaung, masih menggunakan motor dengan spek 2018.
Prestasi Quartararo sepanjang musim 2019 membuat petinggi Yamaha merasa perlu membekalinya dengan spek mesin yang lebih baik, tunggangan Quartararo pun diupgrade dengan spek 2019 yang memiliki putaran mesin 500 rpm lebih tinggi.
Walau perbedaannya tidak terlalu signifikan ia merasakan ada tambahan tenaga khususnya saat melibas trek lurus Buriram.
“Itu saya rasakan sepanjang 26 lap. Perubahan itu sangat membantu khususnya di sirkuit yang kebetulan sangat cocok untuk motor Yamaha,” ujar pemuda kelahiran Nice, Prancis ini. Namun kami menyadari, masih berat untuk bersaing dengan Honda yang berhasil meningkatkan kecepatan puncaknya secara drastis tahun ini.
Kembali dikalahkan Marquez pada lap terakhir di Buriram (6/10) seperti mengulang kekalahan di San Marino Grand Prix Misano (15/9) lalu. Quartararo yang memimpin sepanjang lomba dilibas Marquez di penghujung lap terakhir.
“Setidaknya di Buriram aku telah mencoba bertarung di tikungan terakhir yang mana hal itu tak aku lakukan di Misano meski hasilnya tetap saja merasa sangat frustasi,” aku Quartararo. Walaupun begitu ia senang dapat bertarung head to head dengan Marquez, pembalap terbaik MotoGP saat ini.
Marquez pun sepertinya mulai waspada dengan kiprah Quartararo. Ia yakin kalau Quartararo-lah bakal salah satu calon lawan terberatnya musim depan. Sejak berhasil merebut posisi pole di Jerez (5/5), Marquez tampak mengantisipasi hal itu dengan mulai mempelajari karakter dan teknik balap calon pesaingnya tersebut.
Seperti di Misano, sepanjang balap sebenarnya ada peluang Marquez bisa mendahului Quartararo, namun hal itu tidak dilakukannya. Ia seperti sengaja membayangi Quartararo nyaris sepanjang balap untuk mempelajari teknik dan gaya balapnya.
Hal itu kembali dilakukan Marquez di Buriram (6/10), memasuki lap ke-9 di beberapa sektor telihat kalau sebenarnya tenaga RC213V bisa saja menumpulkan pertahanan Yamaha M1 besutan Quartararo. Toh aksi itu tidak dilakukan. Marquez baru beraksi di lap-lap akhir. “Aku sangat senang dengan hasil balap di sini (Buriram) dengan selisih waktu hanya 0,2 detik dari Marquez,” ujar Quartararo menghibur diri.
Musim depan, bisa jadi Quartararo akan membalas kekalahan itu. Pasalnya jika menyimak prestasi pembalap Petronas Yamaha STR tersebut, ia berhasil mengalahkan rekor Marquez yang berhasil meraih pole position ke-4 di usia 20 tahun 181 hari. Quartararo meraihnya pada usia 20 tahun 168 hari.
Seandainya Quartararo memenangi GP Thailand (20 tahun 169 hari), ia akan menjadi pembalap termuda kedua setelah Marc Marquez yang meraih gelar itu pada usia 20 tahun 63 hari setelah memenangi GP Amerika 2013 lalu.
Naskah: Nugroho Sakri Yunarto
Foto: MotoGP.com
留言