Berbagai kejadian mewarnai MotoGP Mandalika yang sempat mengalami penundaan start, gara-gara cuaca buruk.
OTOPLUS-ONLINE I Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika Circuit pada Minggu, 20 Maret 2022 hari ini memang penuh 'dra-ma,' bukan drakor atau drama Korea. Tapi benar-benar drama Mandalika!
Berbagai kejadian mewarnai MotoGP Mandalika yang sempat mengalami penundaan start, gara-gara cuaca buruk.
Race Direction bahkan memutuskan untuk memangkas jumlah putaran dari 27 menjadi 20 lap saja karena balap baru bisa dimulai setelah tertunda selama 1 jam. Dari awalnya pukul 15:00 sesuai jadwal, hingga terpaksa mundur sampai pukul 16:00.
Sempat muncul keraguan apakah balap MotoGP ini bisa digelar dalam kondisi trek tergenang seperti ini, sampai pawang hujan pun dikerahkan, dan menjadi tontonan di sepanjang trek.
Sontak nama wanita bernama lengkap Rara Istiati Wulandari tersebut jadi perburuan media untuk mengungkap, siapa dia sebenarnya.
Dari akun instagram-nya ternyata terungkap, Rara ini sebelumnya juga dilibatkan selama pengaspalan ulang trek sirkuit Mandalika oleh Erick Thohir, Menteri BUMN yang juga tiba-tiba jadi sorotan saat itu.
Pasalnya Erick memposting video aksi Rara sang pawang hujan dalam 'menjinakkan' cuaca buruk di Mandalika yang menyebabkan penundaan race.
"Ini dia aksi pawang hujan MotoGP Mandalika, Bu Rara! #KearifanLokal #BanggaIndonesia" Demikian bunyi caption yang diberikan pada unggahan video di akun Instagram Erick Thohir.
Perubahan cuaca ini tentu membuat kelabakan tim MotoGP. Pasalnya saat Moto3 dan Moto2 yang digelar beberapa jam sebelumnya diwarnai cuaca panas menyengat, meskipun di beberapa bagian terlihat mendung.
Sebagai gambaran, Moto3 digelar pada jam 12:00 dengan suhu udara 31 derajat celcius, sementara suhu lintasan mencapai 50 derajat celcius.
Memang kondisi cuaca tampak mulai lebih adem ketika Moto2 digelar pukul 13:20. Saat itu suhu udara menunjuk 30 derajat celcius, sementara suhu lintasan turun ke 46 derajat celcius.
Bahkan untuk mengantisipasi panasnya suhu lintasan ini, Michelin sebagai supplier tunggal ban di MotoGP mendatangkan ban khusus dengan casing tahan panas yang terakhir kali digunakan di sirkuit Buriram, Thailand tahun 2018 lalu.
Hal ini dilakukan sebagai respon dari Michelin setelah mendapat laporan isu ban alami overheating saat tes pra musim di Mandalika lalu.
Namun siapa sangka justru ban yang dipersiapkan secara khusus ini justru menjadi sumber petaka bagi Marc Marquez.
Pembalap Repsol Honda itu terjatuh dari motor saat sesi warm up pagi hari hingga tubuhnya terlempar ke udara dan harus dilarikan ke rumah sakit, meskipun ia masih bisa berjalan.
Meski demikian, dari hasil pemeriksaan, Marquez yang total terjatuh sebanyak 5 kali sepanjang sesi yang dimulai sejak Jumat hingga Minggu pagi dinyatakan tidak dalam kondisi fit.
Lalu apa hubungannya dengan ban khusus Michelin?
Ternyata insiden ini dimulai ketika Marc Marquez merasakan kesulitan dengan ban belakang Michelin tersebut. Ini pun dialami rekan satu timnya, Pol Espargaro.
Kiranya ini menjelaskan, kenapa setelah hasil tes pra musim di Mandalika pada Februari 2022 lalu, ketika Pol berhasil menjadi yang tercepat, justru Marquez merasa kesulitan dengan ban belakang ini.
Ini menjelaskan sederet insiden terjatuh yang dialami Marquez selama MotoGP Mandalika ini dari Jumat-Minggu.
Marquez sudah jatuh tiga kali selama sesi latihan bebas atau Free Practice, juga jatuh sekali saat sesi kualifikasi sehingga hanya menempati urutan ke-14 tercepat.
Paling parah adalah ketika Marquez terjatuh saat memasuki Tikungan 7 yang berkarakter cepat pada keceoatan 200km/jam pada sesi pemanasan atau warm up yang digelar pada Minggu pagi, pukul 10:40 WIB.
Saat itu cuaca memang masih panas menyengat dengan suhu udara 31 derajat celcius, dan suhu lintasan 46 derajat celcius.
Saat memasuki tikungan kanan tersebut, tampak roda bagian belakang motor Marquez membuang keluar ke samping kiri, dan selanjutnya justru masuk ke dalam seolah mencungkil bagian belakang motor sehingga melemparkan tubuh pembalap berusia 29 tahun itu ke atas, dan terjatuh dengan keras.
Bahkan tampak dalam video bagian samping kepala Marquez menghantam aspal di area run-off.
Meski demikian Marquez masih bisa berjalan dan kembali ke paddock dengan dibonceng skuter. Segera kemudian pembalap juara dunia delapan kali itu dibawa ke medical centre sebelum akhirnya di bawa ke rumah sakit setempat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Akhirnya Marquez dinyatakan tidak dalam kondisi fit untuk mengikuti balap.
Dan layaknya drama, tak hanya menayangkan bagian sedih saja. Ada juga kisah kebahagiaan seperti yang dialami kubu Red Bull KTM Factory Racing.
Pembalap mereka, Miguel Oliveira akhirnya berhasil memenangkan Pertamina Grand Prix of Indonesia.
Bagi KTM, kemenangan ini menjadi angin segar setelah alami salah satu musim terburuk pada MotoGP musim 2021 lalu.
Musim 2022 ini, KTM berhasil membuat catatan positif di dua seri pembuka. Di seri pertama GP Qatar lalu, Brad Binder start dari posisi ke-7 dan berhasil finish di urutan ke-3.
Nah di GP Indonesia ini, giliran Miguel Oliveira yang juga start di posisi ke-7, tapi berhasil finish lebih baik lagi, podium pertama!
Atas hasil ini, dua pembalap KTM ini berada di peringkat Top 5 klasemen sementara pembalap. Brad Binder ada di urutan kedua, sementara Miguel Oliveira di peringkat ke-4.
Lebih hebat lagi, KTM kini memuncaki klasemen sementara untuk kategori manufacturers atau tim pabrikan peserta MotoGP.
Dengan motor gacoan, RC16 2022 yang kini tampak lebih baik dalam hal menikung dan berakselerasi, serta mampu memperpanjang grip atau cengkeraman roda lebih lama, baik saat kualifikasi maupun balap, KTM disebut-sebut kini memiliki paket istimewa untuk perebutan gelar juara dunia.
Meski demikian Oliveira mengatakan terlalu awal untuk beranggapan seperti itu. "Kami baru saja menjalani dua kali race. Tentu kita ingin menjaga performa ini ke race-race selanjutnya," kata Oliveira.
Lebih lanjut, pembalap Portugal itu mengatakan, podium pertama di Mandalika ini diperolehnya berkat start yang dilakukannya dengan baik.
"Tanpa start yang baik ini, jalannya balap bisa sangat berbeda bagi saya. Saya benar-benar tidak bisa melihat apapun saat berada di belakang pembalap lain," kata pembalap berusia 27 tahun itu.
"Dengan semua cipratan air pada kaca helm yang datang dari motor pembalap di depan, serta guyuran air hujan, benar-benar sangat sulit melihat lintasan dan mengikutinya dengan tepat. Juga sulit sekali untuk menentukan level cengkeraman roda," lanjut Oliveira.
Kebahagiaan juga dirasakan kubu Yamaha Monster MotoGP, utamanya Fabio Quartararo. Setelah penampilannya yang buruk di seri 1 GP Qatar lalu, kini di Mandalika pembalap asal Prancis itu jadi sorotan. Apalagi setelah meraih pole position.
Bahkan selepas balap dimulai, Quartararo sempat memimpin jalannya balap. Sayang Quartararo sempat alami sial ketika roda depannya mengenai kerb licin di tikungan terakhir, sehingga dia berhasil dilewati Oliveira dan Jack Miller di awal lap 2.
Usai melewati beberapa pembalap terdepan, seperti Fabio Quartararo dan Jack Miller, Oliveira pun kemudian melesat ke depan dan menjauh.
Quartararo yang kesulitan di lap-lap awal kemudian menemukan ritme balapnya dan mulai mengejar.
Posisinya pun naik ke urutan kedua di belakang Oliveira.
Pertarungan pun terjadi antara pembalap tim pabrikan Ducati asal Australia itu dengan Oliveira.
Namun akhirnya Oliveira bisa segera memenangkan pertarungan ini menggunakan KTM RC16 besutannya.
Mengetahui Quartararo mulai mengancam, Oliveira pun kembali gaspol hingga menyentuh garis finish dengan selisih waktu 2.2 detik dari Quartararo. Posisi podium ketiga ditempati Johann Zarco.
Di akhir gelaran MotoGP Mandalika yang penuh dengan kejadian dramatis ini Pesiden Jokowi hadir untuk menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat Nusa Tenggara Barat, yang telah memberikan dukungan penuh pada penyelenggaraan ajang balap motor kelas dunia tersebut.
“Juga seluruh pihak baik penyelenggara maupun seluruh pekerja yang telah bekerja siang malam menyiapkan event besar ini. Memang masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi, diperbaiki. Saya kira ini event jangka panjang, tahun depan akan kita perbaiki lagi apabila ada kekurangan-kekurangan dan saya ingin menyampaikan selamat kepada semuanya,” ujar Presiden dikutip darin situs resmi Sekretariat Kabinet RI.
Presiden Jokowi turut naik ke podium untuk menyerahkan trofi kepada para pemenang pada gelaran bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan cendera mata kepada CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta. Bingkisan yang diberi nama Indonesia Spice Up The World (ISUTW) tersebut berisi beragam rempah-rempah asal Indonesia.
Teks: Indramawan
Foto: MotoGP, Sekretariat Kabinet RI, Instagram @marcmarquez93
Comments