top of page
Gambar penulisEditor

Driving Impression Hyundai Kona GLS: Memang Asyik Buat Driving

Didesain untuk mereka yang berjiwa muda, Kona tak hanya menyodorkan tampang atraktif tapi juga keasyikan berkendara

Dipasarkan dengan harga Rp 383.875.000 (OTR Surabaya), Kona jadi yang termurah dibandingkan SUV perkotaan premium lain yang menjadi kompetitornya seperti Honda HR-V 1.8 Prestige (Rp 411.500.000) dan Mazda CX-3 Skyactive Touring 2.0 L (Rp 419.300.000).

  • Kisi pada bumper depan benar-benar berfungsi mengarahkan angin untuk membantu pendinginan rem

Berbeda dengan Hyundai Tucson dan Hyundai Santa Fe, Kona menyasar konsumen berusia muda atau mereka yang berjiwa muda. Itulah mengapa tampilannya terlihat lebih atraktif dibandingkan Tucson dan Santa Fe yang terkesan konservatif.

Tak hanya tampil kekinian, Kona ternyata juga menyodorkan keasyikan berkendara luar biasa. Hal itu kami simpulkan setelah 3 hari 'bermain' dengan city SUV asal Korea Selatan ini. Berikut ulasannya.


Impresi Berkendara

  • Headlight model proyektor namun masih mengandalkan bohlam halogen

Dari pengalaman kami mengetes mobil-mobil Hyundai, rata-rata karakter berkendara produk Hyundai Motor Company tergolong fun to drive. Mengutip situs Wikipedia, ketika akan mengembangkan mobil produksi mereka sendiri, tahun 1974 Hyundai mengontrak 6 orang desainer mobil terbaik asal Inggris.

  • Lampu mundur hanya sisi kiri, menganut standar Eropa

Mereka adalah George Tumbull yang merupakan Managing Director Austin Morris di British Leyland, Kenneth Barnett, body design specialist, John Crosthwaite, chassis engineer BRM, juga Peter Slater chief development engineer yang dibantu oleh John Simpson dan Edward Chapman. Tugas mereka membangun platform sasis (rangka dan suspensi) untuk Hyundai.

  • Menggunakan pelek 17 inci dengan desain masih kurang atraktif

Untuk urusan bodi, Hyundai menyerahkan kepada Giorgio Giugiaro desainer kenamaan dari studio Italdesign yang banyak menghasilkan desain mobil eksotis dan futuristik. Untuk mesin dan sistem penggerak, Hyundai memilih berkolaborasi dengan Mitsubishi karena terkenal dengan performa tinggi, realibilitas yang baik namun tetap hemat bahan bakar.

  • Setir bisa disetel maju-mundur dan naik-turun

Filosofi fun to drive terus diwariskan termasuk di Hyundai Kona. Dimulai dari posisi duduk, joknya sangat suportif dengan permukaan busa yang tidak terlalu empuk atau keras. Headrest-nya tak hanya bisa dinaikturunkan tapi juga bisa disetel maju-mundur.

  • Material jok sangat baik dengan warna atraktif. Selain itu, arm rest kursi belakang dilengkapi sepasang cup holder. Selain itu, arm rest di pintu belakang terasa empuk seperti halnya yang ada di pintu depan

  • Penampang jok belakang cukup nyaman lantaran menopang paha secara utuh

Mendukung posisi berkendara, jok pengemudi dibekali setelan height adjuster. Setir tak hanya dilengkapi setelan naik turun (tilt) namun juga setelan maju-mundur (teleskopik). Mendapatkan posisi duduk ideal di Kona sangat mudah.


Ketika ada di balik kemudi, putaran kemudi terasa smooth dan halus dengan respon kemudi termasuk cukup responsif yang membuatnya mudah bermanuver, khususnya ketika dipakai di jalan-jalan perkotaan dengan lalu lintas cenderung padat.

  • Stabilitasnya baik meski dipacu kencang

Di jalan, kami merasakan karakter suspensi Kona termasuk empuk untuk sebuah SUV. Ketika kami coba menjelajah pada kecepatan 100-120 km/jam, SUV ini masih stabil. Gejala body roll muncul saat melintasi jalanan berliku atau menikung dengan kencang. Untungnya Kona dibekali traction control yang membuat keempat roda selalu mendapatkan traksi maksimal.

  • Dimensi pilar D cukup tebal, mengganggu pandangan ke sudut belakang

Hal yang perlu diperhatikan saat mengendarai Kona adalah dimensi pilar D yang tebal dan kaca belakang yang sempit. Ketebalan pilar D lumayan mengganggu ketika kita akan berpindah jalur, misalnya dari jalur cepat ke jalur lambat. Atau ketika akan parkir di lokasi yang sempit. Memang sih ada kamera belakang namun kamera belakang tidak dapat menampilkan obyek secara jelas khususnya yang berada di area sudut belakang kendaraan.


Fitur Kekinian

  • Aksen kuning di dasbor, senada dengan aksen kuning di jok dan sabuk pengaman

Kona dirancang untuk generasi muda atau mereka yang berjiwa muda. Sebut saja kaum millennial. Untuk itu tentu saja fitur yang ditanamkan disesuaikan dengan karakter konsumen yang disasar.

  • Sistem multimedia termasuk lengkap dengan konektivitas Wifi, android auto dan Apple Carplay

Di antaranya sistem multimedia, tak hanya modelnya yang kekinian dengan tampilan floating namun diimbangi dengan konektivitas yang mumpuni seperti wifi, Bluetooth, android auto dan Apple Carplay sehingga head unit dapat difungsikan layaknya ponsel.

  • Head unit model floating

Melengkapi kebutuhan para millennial yang mayoritas tak bisa dipisahkan dari gadget, port USB dipasang berderet dengan AC output sehingga memudahkan mereka untuk melakukan pengisian daya atau memainkan fungsi ponsel di head unit.

  • Dilengkapi slot kartu kartu parkir/kartu tol di konsol tengah

Fitur Berkendara

Hyundai Kona dilengkapi dengan fitur Driving Mode. Tombolnya diposisikan bersebelahan dengan tuas transmisi. Ada tiga mode yang bisa dipilih Normal (default), Eco dan Sport. Perbedaan bisa dirasakan dari perpindahan giginya. Pada mode Eco dan Normal, perpindahan gigi terjadi ketika putaran mesin menyentuh 1.500 rpm. Sementara pada model Sport, perpindahannya baru dilakukan saat putaran mesin ada di 2.500 rpm.

  • Tombol Driving Mode di sebelah tuas transmisi

Perpindahan mode bisa dilakukan sembari berjalan dan efeknya instan, semisal mulanya kita menggunakan model Normal lalu memindahkan mode-nya ke Sport, efeknya bisa dirasakan mesin seketika jadi lebih bertenaga.


Namun tidak seperti berubahnya mode berkendara seperti pada sedan premium Jerman misalnya, perubahan karakter tenaga tidak dibarengi dengan berubahnya karakter pergerakan kemudi dan karakter redaman suspensi. Namun itu tetap cukup menyenangkan.


Irit BBM

Rata-rata mobil SUV bermesin 2.000 cc, konsumsi bahan bakarnya di dalam kota biasanya berkutat di kisaran 8 - 9 km per liter. Nah di Kona, konsumsinya bisa mencapai 13,3 km per liter.

  • Konsumsi 7,5 liter/100 km atau 13,3 km/liter kami raih pada mode ECO

Raihan itu bisa didapat dengan memposisikan Driving Mode di mode ECO. Tak perlu skill tinggi untuk mendapat konsumsi BBM segitu. Bahkan ketika kami posisikan pada mode SPORT, konsumsi bahan bakarnya masih ada di angka 10,2 km per liter.

  • Bahkan menggunakan mode SPORT, konsumsi di dalam kota dengan mudah mencatatkan 9,9 liter/100 km.

Sementara apabila menggunakan mode NORMAL, konsumsi BBM-nya berkisar 10,98 km per liter. Tergolong irit untuk SUV bermesin 2.000 cc.

  • Mesin bertenaga 147 dk yang hemat bahan bakar

Selain itu, faktor lain yang membuat konsumsinya irit adalah karena dimensinya kompak dan teknologi mesin bersiklus Atkinson yang digunakan. Prinsip sederhananya, mesin dengan siklus Atkinson membuat campuran bahan bakar berada lebih lama di ruang bakar lantaran klep masuk lebih lama membuka dan klep buang lebih cepat menutup. Dengan begitu campuran bahan bakar dapat terbakar sempurna untuk menghasilkan kalor maksimum.

  • Transmisi otomatis pintar 6 percepatan dengan fitur manual, ikut berperan pada konsumsi bahan bakar

Fitur Keamanan

Ketimbang mengedepankan faktor kenyamanan seperti sunroof, setelan jok elektrik atau rem parkir elektrik Hyundai memilih untuk lebih banyak menanam fitur keamanan.

  • Airbag ada 6, sepasang di setir dan dasbor, sepasang di pilar B dan sepasang di sisi luar jok depan. Untuk airbag penumpang bisa dinonaktifkan dari tombol di klaster ini

Seperti traction control yang sangat membantu kontrol kendaraan saat bermanuver terutama di jalan berliku atau permukaan jalan yang basah, secara default, traction control langsung otomatis aktif.

  • Traction control dapat dinonaktifkan dengan menekan tombol ini

Untuk keamanan anak-anak ada fitur ISOFIX dengan tethering (kaitan) yang membuat jok anak terikat kuat agar lebih aman.

Lalu tyre pressure monitoring system untuk memantau tekanan ban, panic hazard yang akan otomatis menyala ketika kita melakukan pengereman keras.

  • Indikator DBC akan menyala saat aktif

Ada juga Downhill Brake Control (DBC), fitur ini akan otomatis mengaktifkan rem ketika Kona diajak melintasi turunan. Fitur ini tak hanya berguna saat menuruni gunung atau bukit, tapi juga saat turun di mall atau perkantoran.


Promo Akhir Tahun Kona

“Selain cashback, Hyundai Sulawesi menawarkan program khusus untuk Kona yaitu program bunga 0% atau down payment 15%. Ada juga free window film dan rust free protection,” ujar Welly Setiawan, Branch Manager Hyundai jalan Sulawesi, Surabaya.

Program itu masih ditambah lagi dengan free lucky dip dan voucher jutaan rupiah yang kian melengkapi paket free jasa service 11 kali (100.000 km) dan garansi 5 tahun tanpa batasan kilometer.


Naskah & Foto: Nugroho Sakri Yunarto

Comments


bottom of page