Unit tes kami berwarna Carmine Red yang termasuk special color.
Pada event Porsche Cars & Coffee di Surabaya (18/10), Porsche Indonesia sekaligus memperkenalkan 3 line up terbaru mereka yaitu Porsche Macan, Porsche Cayenne dan Porsche Cayman GTS. OTOPLUS-ONLINE mendapatkan kesempatan untuk mencoba ketiganya. Pada bahasan kali ini, kita ulas dulu yuk Porsche Macan yang jadi ujung tombak penjualan Porsche di Indonesia.
Desain lampu belakang baru, membuatnya semakin stand out di jalan.
Sebagai reminder, Porsche Macan hadir dalam 4 pilihan varian, Macan, Macan S, Macan GTS dan Macan Turbo. Porsche Macan merupakan varian paling bontot yang diluncurkan, tepatnya pada tahun 2016. Sementara ke-3 saudaranya muncul duluan pada tahun 2014.
OTOPLUS-ONLINE bakal sajikan ulasan eksklusif jajal langsung line up gacoan Porsche, brand sportcar terkemuka asal Jerman. Salah satunya adalah Macan, yang nama ini memang diambil dari bahasa Indonesia, yang berarti Tiger dalam bahasa Inggris.
Porsche Macan yang diperkenalkan Porsche Indonesia merupakan versi update, diperkenalkan untuk pertama kalinya di Shanghai pada Juli 2018. Compact SUV ini dipasarkan dengan harga Rp 2,2 M
Apa Yang Beda?
Bentuk kunci menyerupai bentuk mobil.
Sekilas nampak tidak ada perubahan berarti pada tampilan eksterior yang masih didominasi dengan bentuk membulat. Tapi jika dicermati, pada bagian depan headlamp-nya yang kini telah mengadopsi teknologi LED Matrix yang dikawal dengan teknologi Porsche Dynamic Light System Plus. Sayangnya kami tidak berkesempatan menjajal kemampuan pencahayaannya di malam hari. Foglamp yang sebelumnya melengkapi haluan kini absen digantikan oleh keberadaan Daytime Running Light LED.
Bentuk haluan nyaris tidak mengalami perubahan.
Pada bagian samping, nyaris tidak nampak perubahan. Update signifikan baru terlihat pada bagian belakang dengan hadirnya desain lampu yang melebar menyatukan sisi kanan dan kiri. Desain taillamp ini menghadirkan kesan lebar sekaligus tampilan futuristik pada sosok Macan.
Nah, bagian belakangnya barulah nampak berubah total.
Melongok interior terlihat beda dengan adanya aksen piano black interior package dan infotainment system dengan touchscreen display baru berukuran 10,9 inci yang support Porsche Communication Management. Layarnya responsif yang mudah dikontrol hanya dengan sentuhan ringan.
Unit tes kami menggunakan opsi roda berdiameter 20 inci.
Selain untuk mengontrol sistem audio dan navigasi layar sentuh ini juga dapat digunakan sebagai akses untuk mengatur seluruh fungsi dan fitur compact SUV ini seperti active suspension management, air suspension termasuk park & traffic assistance systems. Infotainment system ini sudah support Apple Carplay namun sayangnya belum support Android Auto.
Fitur Sangat Banyak
Desain keren berbalut kulit dengan diameter lingkar dan batang setir yang terasa pas digenggam ini juga dibekali setelan tilt dan telescopic elektris.
Meski sudah mengusung keyless key, untuk menghidupkan mesin tetap mempertahankan aksi putar dengan cara memutar kenop di sisi kiri ini.
Walau ini merupakan Porsche paling terjangkau namun kualitas material kabin khususnya tetap saja istimewa.
Panoramic roof system sejatinya merupakan opsional.
Varian ini merupakan versi basic dari keluarga Macan namun Porsche Indonesia memasukkan versi full option untuk pasar Indonesia. Unit tes kami telah dibekali pelek berukuran 20 inci dari Macan Turbo, suspensinya sudah air suspension, seluruh jok selain mengadopsi comfort seat dengan setelan elektris 8 arah juga dibalut natural leather plus sistem audio dari Bose.
Sistem audio mengandalkan Bose Surround Soundsystem, ada pilihan lain Burmeister High End Surround Soundsystem atau Apple Carplay With Siri Voice Recognition.
Sport chrono stopwatch instrument dials, jadi sentuhan klasik di dasbor.
Desain panel meter khas Porsche dikombinasi dengan MID yang menampilkan beragam fungsi dan fitur salah satunya sistem navigasi
Ada lagi imbuhan panoramic roof yang masih dijejali detail opsi kecil seperti door sill guard bertuliskan ‘Macan’, brushed alumunium interior package, piano black interior package sampai sport chrono stopwatch instrument dials yang mejeng di tengah dasbor. Jujur dengan fitur yang ada membuat makin ketika mengemudikan dan berada di dalamnya.
Kepraktisan
Tombol pembuka pintu belakang tersembunyi di poros batang wiper belakang.
Layaknya SUV, Macan sanggup mengakomodasi kebutuhan transporter sehari-hari. Ada banyak tempat penyimpanan di sudut kabin untuk menyimpan botol minuman atau pernik lain. Outlet USB dan AC outlet di beberapa titik juga disediakan untuk mengakomodir gaya hidup generasi masa kini yang tak bisa terlepas dari gadget.
Bagasi dengan volume 488 liter.
Dimensinya terbilang kompak meski tidak bisa dibilang kecil namun cukup menyenangkan dipakai di jalanan kota yang padat karena terasa lincah. Meski panjangnya nyaris menyentuh 4,7 meter atau kira-kira sebesar Toyota Kijang Innova namun akomodasi kabin khususnya untuk penumpang di baris kedua terbatas khususnya di area legroom alias ruang kaki.
Kapasitas bagasi membesar jadi 1503 liter ketika bangku belakang dilipat.
Dimensi panjang Macan memang tersita oleh apron depannya yang mancung. Untungnya akomodasi bagasinya cukup memuaskan. Saat bangku belakang tidak dilipat volumenya mencapai 488 liter, nah ketika jok belakang dilipat kapasitasnya melonjak jadi 1503 liter.
Tidak dibekali ban serep, sebagai gantinya disiapkan cairan penambal ban dan pompa.
Oh ya, untuk melipat joknya tidak dapat dilakukan lewat bagasi namun harus menarik tuas yang ada di jok belakang .
Teks: Nugroho Sakri Yunarto
Foto: Hendra Sonie, Nugroho Sakri Yunarto
Comments