Paling lambat Peugeot akan turun kembali di Le Mans pada musim ketiga (2022-2023) atau paling cepat musim kedua (2021-2022).
Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA 2020/2021 akan menandai debut kelas terbaru, Le Mans Hypercar (LMH). LMH adalah kelas baru yang akan bersanding bersama kelas LMP1 yang saat ini merupakan level teratas World Endurance Championship yang puncaknya adalah 24 Hours of Le Mans.
Musim pertama kategori Le Mans Hypercar (2020-2021) akan diikuti pabrikan Toyota dan Aston Martin, Peugeot dikabarkan akan menyusul pada musim ketiga (2022/2023) atau sangat mungkin di akhir 2021/2022 (musim kedua). Peugeot telah mengonfirmasi kemitraan dengan tim LMP1 saat ini, Rebellion Racing, dan mobil tersebut akan menampilkan sistem hybrid.
Peugeot memiliki sejarah panjang dan sukses dalam balap ketahanan tingkat atas, dengan 908. Pengumuman terbarunya membawa harapan bahwa penggabungan perusahaan induk PSA Group dengan Fiat Chrysler Automobiles akan menempatkan prioritas baru pada olahraga motor.
Peugeot Le Mans Hypercar.
Untuk mencapai ambisinya, Peugeot bermitra dengan Total membangun sebuah mahakarya berupa hypercar hybrid elektrik bertenaga 500 kW berpenggerak 4 roda. “Le Mans adalah lomba paling sakral di dunia otomotif. Tiga kemenangan kami raih dengan keringat, air mata, dan kebahagiaan dalam semangat tim yang kami bangun bersama Total yang telah berkolaborasi bersama kami selama 25 tahun,” ucap Jean Philippe Imparato, CEO Peugeot.
Berbeda dengan kelas LMP1, kelas LMH memberikan keleluasaan pada desain mobil. Dengan dukungan Peugeot Design, desain Peugeot LMH diciptakan. Elemen desain kemungkinan akan berubah saat tes terowongan angin berlangsung, Matthias Hossann, kepala desain Peugeot, mengatakan dalam pernyataannya. Ini dimungkinkan oleh peraturan yang memungkinkan tingkat kebebasan yang relatif tinggi bagi desainer. Mereka hanya perlu memastikan efisiensi aerodinamis keseluruhan tertentu tidak terlampaui.
Panjang, tinggi, dan lebar mobil maksimum telah ditentukan oleh FIA. LMH diizinkan untuk menjalankan satu perangkat aerodinamis yang dapat dipindahkan, namun hanya satu konsep bodywork yang diizinkan per musim. Kedepannya, pabrikan akan diizinkan untuk mengembangkan dua atau lebih set bodywork, sehingga memunculkan set-up khusus "low-drag" untuk Le Mans.
“Tampilan kendaraan tidak lagi hanya menjadi hasil dari sesi terowongan angin, kami akan memiliki ruang khusus menciptakan produk yang unik dan ikonik, menggabungkan kinerja dan ekspresi,” kata Hossann.
Ke depannya, kelas LMH akan menggantikan kelas LMP1.
Peraturan untuk mobil LMH menetapkan sumber tenaga hybrid dengan output maksimum 670 tenaga kuda dan berat minimum 1.030 kilogram (sekitar 2.270 pon). Komponen listrik powertrain harus berupa generator motor yang dipasang di gandar depan, dengan daya maksimum 268 tenaga kuda.
Proyek ini melibatkan seluruh teknisi dari departemen Peugeot Sport dalam pengembangannya. “Kami kembali ke ajang lomba ketahanan karena kami memiliki kesempatan untuk membangun dunia balap dengan cara yang berbeda, dengan kendaraan hibrida. Peugeot mengubah identitasnya dan meluncurkan kendaraan performa tinggi yang terelektrifikasi,” tutup Imparato.
Teks: Nugroho Sakri Yunarto
Foto: Peugeot, 24-h lemans.com
Comments