Di antaranya dengan rutin ganti pelumas dan cairan pendukung pada periode tertentu

OTOPLUS-ONLINE I Pelumas dan cairan pendukung lain amat vital pada kendaraan bermotor.
Kedua item itu perlu secara rutin dipantau dan diganti secara periodik untuk memastikan kendaraan atau mobil tetap awet muda dan selalu dapat memberikan performa sekaligus efisiensi terbaiknya.
“Untuk mobil baru dengan penggunaan dibawah 5 tahun memang belum banyak dibutuhkan penggantian. Sesuai panduan servis rutin jika tidak ada keluhan bengkel resmi hanya akan melakukan penggantian oli mesin tiap 10.000 km. Selebihnya dilakukan pengecekan fluida lainnya seperti volume coolant radiator, cairan rem, cairan rem, minyak power steering sampai air wiper," jelas Mohan Kurniawan, kepala bengkel Astra Peugeot HR Muhammad, Surabaya.
Sementara, buat pemilik kendaraan dengan usia 3 tahun ke atas, Mohan menambahkan, biasanya yang dilakukan tidak hanya sebatas ganti oli mesin karena beberapa komponen penunjang mesin serta peranti lain di mobil juga butuh pelumas dan cairan dengan interval penggantian tertentu.
"Seperti oli transmisi, cairan rem atau oli power steering (jika ada),” contohnya.

Berbeda dengan oli mesin yang fungsi utamanya mengurangi gesekan antar komponen dalam mesin, oli transmisi baik tipe manual atau otomatis membuat proses pergantian gigi jadi halus sekaligus meminimalkan keausan komponen transmisi.
Umumnya oli pada transmisi manual diganti dan dilakukan penambahan pada transmisi otomatis setiap kelipatan 20.000 km.
"Pun demikian untuk mobil yang masih dibekali power steering tipe hidraulis. Untuk menjaga performanya, oli power steering-nya harus diganti setelah mobil digunakan 4 tahun atau setara 40.000 km dengan pengecekan rutin setiap kelipatan 10.000 km," imbuh Mohan.
Rekondisi cairan vital pada mobil yang pantang dilewatkan adalah cairan rem atau brake fluid.
Sifat cairan rem yang hidroskopis atau menyerap uap air akan membuat cairan rem terkontaminasi air pada periode tertentu.
Keberadaan air yang akan mendidih pada suhu 100 derajat Celsius di cairan rem akan menurunkan titik didih cairan rem.
Untuk diketahui titik didih cairan rem dengan spesifikasi DOT 3 adalah 140° C dan 155° C untuk DOT 4.
Menurunkan titik didih akan membuat performa sistem pengereman menurun.
Oleh sebab itu sesuai prosedur cairan rem sebaiknya diganti setiap tiga tahun untuk menjaga performa sistem rem selalu maksimal.

Cairan lain yang tak boleh alpa diperiksa adalah coolant radiator.
Sebaiknya intip volumenya setiap sebelum memanaskan mesin mobil, toh tabung reservoir yang diletakkan terpisah dari radiator itu toh mudah dipantau.
Tambahkan coolant sesuai spesifikasinya jika kurang.

Pastikan volume coolant berada pada ambang minimun dan maximum.
Terakhir, cek air wiper utamanya saat akhir musim hujan seperti saat ini.
Tambahkan wiper fluid yang berguna untuk membantu membilas kotoran membandel yang menempel di kaca seperti cairan minyak yang berasal dari jelaga asap kendaran bermesin diesel atau serangga yang tewas di kaca depan.
Berikut ini item yang perlu diganti pada jarak atau periode tertentu:
Ganti oli mesin: 10.000 km atau 6 bulan
Ganti oli transmisi manual: 20.000 km atau 1 tahun
Top up oli transmisi otomatis: 20.000 km atau 1 tahun
Ganti oli power steering: 40.000 km atau 4 tahun
Cairan rem (brake fluid): 3 tahun
Cairan pendingin: Sebaiknya lakukan pengecekan secara rutin setiap hari
Air wiper: Cek lebih sering saat musim hujan
Teks & Foto : Nugroho Sakri Yunarto
Kommentare