OTOPLUS-ONLINE lakukan test ride rute Surabaya-Madiun (PP) dengan total jarak sekitar 350 kilometer.
OTOPLUS-ONLINE I Usai menjabarkan kelebihan dan kekurangan New Honda ADV160 pada pemakaian sehari-hari di dalam kota.
Kali ini OTOPLUS ONLINE akan menguraikan kelebihan dan kekurangannya ketika skutik bergaya adventure ini kami pakai keluar kota.
Untuk mendapatkan impresinya, skutik yang dipasarkan dengan harga OTR Surabaya, Rp 39.881.500 (ABS) dan Rp 36.481.000 (CBS) ini, OTOPLUS-ONLINE menelusuri rute Surabaya-Madiun pergi pulang dengan total jarak sekitar 350 kilometer. Berikut ini uraiannya.
Kelebihan
Posisi Berkendara Ergonomis
Dek lapang, memungkinkan pengendara duduk santai sepanjang perjalanan jauh
Saat duduk di atas jok New Honda ADV160 yang utama dirasakan adalah posisi setang lebar khas motor trail yang mengentalkan kesan adventure dan membuat pengendara terlihat gagah lantaran posisi tangan yang tertarik kedepan sehingga badan/dada juga menjadi lebih terangkat.
Bagi tester OTOPLUS ONLINE yang berpostur 165 cm ergonomi setang terasa ideal. Selain mengakomodir kelincahan bermanuver juga tidak membuat tangan pegal atau kesemutan saat dipakai pada perjalanan jauh.
Tinggi jok dari tanah yang 780 mm juga tergolong bersahabat untuk rider berpostur 155-165 cm meski kaki mesti harus sedikit menjinjit saat berhenti kaki. Dengan kombinasi jarak setang, jok dan dek lantai perjalanan panjang Surabaya-Madiun yang memakan waktu sekitar 3,5 jam terasa menyenangkan.
Performa Mesin
Basic mesin eSP+ sama dengan PCX. Bedanya, daleman CVT seperti shaft driven, bearing shaft driven juga driven pulley punya spek berbeda, menyesuaikan karakter crossover dari ADV160
Performa mesin eSP+ berkapasitas bersih 156,9 cc sangat bisa diandalkan, tak hanya ketika dipakai di dalam kota tapi juga luar kota. Penyaluran tenaganya terasa rata sejak throttle gas diputar meski lonjakan tenaganya bisa dirasakan muncul ketika mulai menjejak 6.000 rpm.
Di ruas jalan antar kota dengan beban pengendara dan pembonceng yang mencapai 110 kg, ADV160 ini bisa kami gas mentok di sekitar 9.000 rpm pada kecepatan 112 km/jam.
Dipakai berboncengan, top speednya mentok di 112 km/jam
Kehadiran fitur HSTC (Honda Selectable Torque Control) yang secara otomatis membatasi tenaga mesin untuk sampai ke roda akan mencegah roda belakang kehilangan traksi yang mana sangat berguna ketika dipakai di permukaan jalan yang basah.
Jika ingin merasakan performa maksimal sesungguhnya, matikan fitur ini dan itulah yang kami lakukan setiap akan mendahului kendaraan. Menyalip jadi terasa lebih mudah.
Stabilitas
Kombinasi ukuran ban belang ala motorcross yang lebih besar di depan bertujuan untuk meningkatkan stabilitas, utamanya saat dipakai di medan offroad
Penyempurnaan pada struktur memangkas bobot rangka sampai 750 gram. Namun penambahan fitur ini dan itu justru membuat bobot total surplus 2 kilogram jadi 133 kg.
Imbas positifnya, dipadukan dengan penggunaan ban berukuran kombinasi 110/80-14 (depan) dan 130/70-13 (belakang) ADV160 terasa lebih stabil pada kecepatan 80-100 km/jam. Bahkan ketika berpapasan dengan kendaraan besar seperti bis atau truk gejala terhempas tidak terlalu kami rasakan.
Windshield
Andai warna windshield smoke black pasti lebih keren
Desain windshield ADV160 lebih advance dari sebelumnya. Selain lebih tinggi, lebih aerodinamis, kemiringan sudut windshield juga dapat disetel dengan jarak main 75 mm.
Ketika dipakai melibas jalanan antar kota, sudut kemiringan windshield dibuat landai untuk mengurangi hambatan aerodinamis sementara ketika dipakai di kota-kota, sudut winshield bisa dibuat lebih tegak untuk melindungi dada pengendara dari hembusan angin langsung.
Saat hujan, windshield ini juga efektif menepis cipratan air hujan agar tak langsung mengenai tubuh pengendara.
Bagasi Lega
Ketika perjalanan jauh, sebaiknya hindari meletakkan gadget elektronik di dalamnya karena intrusi panas yang terlalu lama berpotensi merusak komponen elektronik
Dengan volume bagasi menyentuh 30 liter, backpack 20 liter plus beberapa barang bawaan lain sanggup "ditelan". Buat perjalanan jauh jelas praktis karena tidak membebani pengendara dan pembonceng lantaran harus menggendong tas apakah itu backpack atau tas slempang yang berpotensi bikin pundah pegal.
Konsumsi BBM
Kapasitas tangki BBM yang mencapai 8,1 liter. Bisa melaju sejauh 320 kilometer sekali isi bensin
Mengacu informasi yang ditampilkan meter cluster, konsumsi BBM rata-rata pada perjalanan Surabaya-Madiun sejauh 171,3 kilometer adalah 44,4 km/liter.
Irit banget! Mengingat bobot total motor berikut pengendara 243 kilogram ditambah mesin selalu kami digeber di kisaran 6.000-7.000 rpm sepanjang perjalanan.
Kekurangan
Busa Jok Tipis
Busa jok tipis di area pengendara, untung penampangnya lebar sehingga masih cukup nyaman
Desain kontur jok termasuk nyaman di sisi pengendara maupun pembonceng. Di sisi pengendara, penampangnya dapat menopang pantat dengan sempurna sementara sisi depan yang diapit paha dibuat tirus sehingga kaki pengendara tidak perlu mengangkang dan mudah menjejak tanah.
Minusnya, ketebalan busa minim jadi pada perjalanan jauh bakal bikin pantat pegal.
Konsol Boks Tanpa Kunci
Di dalamnya tertanam USB port untuk mengisi ulang daya gadget bila dibutuhkan
ADV160 dibekali konsol boks dengan penutup untuk menyimpan ponsel dan botol air mineral sampai ukuran 600 ml.
Praktis memang tapi jangan lupa untuk selalu memeriksa barang berharga yang disimpan di situ seperti dompet atau ponsel usai berkendara sebab konsol boks tersebut meski dilengkapi penutup tapi tidak dilengkapi dengan kunci.
Sektor Suspensi
Sokbreker dengan sub tank bukan berarti empuk, karakternya kaku karena settingan preload diset lebih kaku dibandingkan dengan Honda PCX160
Peningkatan bobot dikompensasi dengan mengubah spesifikasi peredam kejutnya. Sok depan dibuat lebih empuk sementara sok belakang justru dibuat lebih kaku dengan mengganti setelan preload.
Targetnya meningkatkan karakter pengendalian tapi negatifnya ketika bertemu dengan permukaan jalan yang keriting akan kurang nyaman dikendarai.
Cover Body
Banyak area kosong di balik cover bodinya
Meski sekilas terlihat sama, desain bodi ADV160 nyatanya total baru. Kesannya garang meski kualitas material plastik bodinya masuk kategori tipis.
Saat melibas genangan air yang cukup dalam dengan kecepatan sekitar 60 km/jam kami sempat kaget dengan suara gemuruh hempasan air ke permukaan dek bodi bagian bawah,
Meski begitu kami mengapresiasi desain dek yang efektif menepis air sehingga mengurangi risiko kaki terkena hempasan air.
Teks dan Foto: Arianto Sasongko
Comments