Ketika PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) gelontorkan Mitsubishi New Outlander PHEV ke ranah otomotif di Tanah Air. Masih tetap banyak yang bertanya, apakah infrastruktur di sini sudah siap menyambut mobil listrik? Meski bisa dibilang, ini bukanlah mobil listrik pertama yang hadir di Indonesia.
Namun dengan lugas, pihak MMKSI tetap menjawab. “Kami telah siapkan 12 dealer di Jabodetabek dan 2 dealer di Bali, untuk menyambut Mitsubishi New Outlander PHEV,” tukas Naoya Nakamura, President Director PT MMKSI saat peluncuran New Outlander PHEV di Pondok Indah beberapa waktu lalu.
Lantas, seperti apa ‘jeroan’ Mitsubishi New Outlander PHEV, yang dibanderol harga Rp1,2-1,3 miliar ini? Yuk, kita longok sekilas mesin, teknologi, dan fitur-fitur unggulan dari model yang oleh MMKSI memang tidak ditargetkan untuk menjadi produk massal ini.
Dikatakan Takashi Hiromatsu, Ass. Div. GM of Product Strategy Div. Mitsubishi Motors Corp, New Outlander PHEV adalah jawaban Mitsubishi Motors untuk pasar yang sangat luas. “Dimana pengembangan daya listrik sedang tumbuh, termasuk di Indonesia,” jelasnya.
Mitsubishi New Outlander PHEV yang tersedia pilihan warna hitam dan putih, hadir dengan teknologi Plug-in Hybrid. Merupakan perpaduan mesin gasoline 2,4L, motor, dan baterai. Mobil ini memiliki fitur 3 (tiga) mode, yaitu EV Drive Mode, Series Hybrid Mode dan Parallel Hybrid Mode.
Pada mode EV Drive, motor menggerakkan kendaraan dengan tenaga listrik dari baterai, sehingga tidak ada konsumsi bahan bakar dan emisi CO2 yang membuat kendaraan menjadi senyap, bersih dan bertenaga.
Sementara Hybrid Driving Mode dibagi menjadi 2 (dua) mode. Pertama, Series Hybrid Mode, merupakan perpaduan mode elektrik dan mesin. Mesin gasoline 2,4L akan menghasilkan listrik jika baterai lemah. Dan menambah tenaga saat mobil melaju dengan kecepatan tinggi atau menanjak.
Untuk Parallel Hybrid Mode, mesin gasoline pada Mitsubishi New Outlander PHEV akan melaju dengan bantuan motor, saat kendaraan tersebut membutuhkan ekstra tenaga. Misalnya saat berada di kecepatan tinggi atau saat efisiensi mesin tinggi.
New Outlander PHEV memiliki baterai yang apabila terisi penuh bisa mencapai jarak tempuh 55 Km. Bahkan dikatakan Takashi dalam mode HEV dapat menempuh jarak 600 Km. “Baterai dapat terisi penuh 80 persen hanya dalam hitungan waktu 20 menit,” ujar Takashi.
Ia mengatakan untuk kapasitas penumpang, bila terisi 5 (lima) penumpang, daya tampung kargo atau barang bisa mencapai 463L. Apabila dengan hanya 2 (dua) penumpang, kargonya bisa mencapai 886L. Didukung struktur frame yang tangguh, juga dilengkapi Super All Wheel Control (S-AWC), yang merupakan sistem kendali terintegrasi dari Mitsubishi Motors.
Salah satu fitur andalan yang hadir melengkapi kendaraan ini di antaranya tombol EV Switch, dan tombol Charge & Save. Model ini mengimplementasikan bodi kendaraan Reinforced Impact Safety Evolution (RISE), dan Advanced Driver-Assistant System (ADAS) dari Mitsubishi Motors. Yaitu terdiri dari 7 (tujuh) SRS Airbag, Active Stability Control (ASC), Forward Collision Mitigation (FCM) System dan Blind Spot Warning (BSW). Dengan teknologi dari fitur tersebut, pengguna dapat dengan mudah mengontrol kendaraannya.
Sukses dengan penjualan global yang telah mencapai lebih dari 200 ribu unit, maka kendaraan ini dinobatkan sebagai World Best Selling Plug-in Hybrid Vehicle, serta Europe’s Best Selling Plug-in Hybrid Vehicle secara berturut-turut (2015-2018).
Bahkan Mitsubishi New Outlander ini menjadi produk PHEV pertama yang diuji, dan mendapatkan hasil yang sangat baik, sehingga berhasil meraih skor 5 (lima) bintang dari ASEAN New Car Assessment Program (ASEAN NCAP).
Naskah & Foto: Wave
Comments