Tidak semua mobil adaptif dengan BBM yang memiliki kandungan etanol, seperti Pertamina Pertamax Green.
Produk Peugeot sudah adaptif dengan bensin berkandungan ethanol 5% sampai 10%.
OTOPLUS ONLINE I Akhir Juli lalu, PT Pertamina (Persero) meluncurkan Pertamax Green, produk BBM baru dengan RON 95 yang campuran 95% Pertamax 92 dengan 5% bioethanol yang berasal dari molases tebu dan singkong.
Selanjutnya Pertamina akan menghapus Pertalite dan menggantikannya dengan Pertamax Green 92 artinya ke depan masyarakat akan dipaksa untuk mengonsumsi bahan bakar ber-ethanol untuk kendaraannya.
Sebagai informasi, tidak semua mobil adaptif dengan BBM yang memiliki kandungan etanol. Jadi sebaiknya jangan asal isi BBM, konsultasikan dengan mekanik atau baca buku panduan pemilik untuk memastikannya.
Kandungan ethanol berpotensi memangkas beberapa komponen yang tidak adaptif dengan senyawa kimia yang dikandungnya.
Umumnya mayoritas mobil-mobil produk Eropa sudah adaptif dengan bahan bakar jenis ini dikarenakan BBM di Eropa sejak 2015 sudah memiliki kandungan ethanol.
Mesin Peugeot 2008 SUV tak masalah mengonsumsi Pertamax Green.
Astra Peugeot, pemegang merek Peugeot di Indonesia menyambut positif kehadiran bahan bakar terbaru, E5 di Indonesia sebab seluruh jajaran Peugeot SUV, 5008, 3008, dan 2008 sudah kompatibel dengan BBM baru Pertamina tersebut.
Bahkan, Peugeot juga mampu menyesuaikan kebutuhan BBM E5 hingga E10 yang notabene sudah dijual di sebagian Eropa, khususnya di Perancis.
Mesin Peugeot 5008 SUV memang disiapkan untuk mengonsumsi BBM ber-ethanol.
Sehingga secara teknis konsumen di Indonesia tidak perlu khawatir berkenaan dengan kehadiran Pertamax Green karena telah diperhitungkan oleh para engineer Peugeot.
“Informasi ini dapat dibaca di buku manual atau dilihat pada label di panel tutup lubang pengisian bahan bakar,” tukas Aidil FB Swastomo, Aftersales Dept Head Astra Peugeot.
Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments