Keuntungan dari hasil penyelenggaraan balap drag bike ini akan diwakafkan untuk proses pembangunan pondok pesantren.
OTOPLUS-ONLINE | Cukup menarik gelaran balap drag bike 201m yang diselenggarakan di Sirkuit Lanud Jenderal Besar Soedirman pada hari Minggu (29/1) lalu. Pasalnya, para pembalap yang berlaga di kejuaraan kali ini tak hanya memperebutkan piala dan gelar juara saja, tapi juga sekaligus mengumpulkan pahala. Nah.. kok bisa…??
“Keuntungan dari hasil penyelenggaraan balap drag bike ini akan diwakafkan untuk proses pembangunan Pondok Pesantren Al-Karim Technopreuner yang berlokasi di daerah Purwokerto”, terang Kompol KH. Pujiono, SHM. MM., Wakapolres Purbalingga yang juga duduk selaku Penasehat Lomba.
Dihadiri dan dibuka oleh Danlanud Jenderal Besar Soedirman didampingi jajaran Forkopimda.
Ya, melombakan kelas-kelas khusus untuk pembalap pemula saja, kali ini penyelenggara tak hanya sekedar memikirkan keuntungan saja. Misi dan motivasinya kali ini adalah murni untuk kegiatan sosial.
Dengan mengikuti gelaran balap yang memperebutkan Piala Bupati Purbalingga ini, baik pembalap maupun penonton secara tak langsung sudah ikut ber-partisipasi dan mengumpulkan pahala melalui amal jariyah untuk proses pembangunan Pondok Pesantren.
Hadiah Juara Umum 1 unit motor baru Honda Beat
Untuk hadiah gelar juara umum sendiri tak main-main. Penyelenggara menyediakan satu unit sepeda motor Honda Beat baru.Namun syarat untuk bisa memperoleh hadiah juara utama, tiap peserta wajib mengikuti lima Kelas Bracket dari total seluruh klas yang dilombakan adalah 28 kelas.
Itu mengapa, tak heran kalau jumlah peserta yang hadir mengikuti gelaran balap kali ini sungguh luar biasa. Tercatat kurang lebih 870-an starter yang sebagian besar berasal dari wilayah Purbalingga dan sekitarnya.
Sedangkan sisanya berasal dari wilayah lain di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Sedangkan peserta terjauh berasal dari Jakarta dan Bandung.
Wakapolres Purbalingga Kompol KH. Pujiono, SH. MM. saat menyerahkan hadiah
juara umum.
Jumlah tersebut juga menunjukkan bahwa minat dari anak-anak muda yang hobi balap di Purbalingga dan sekitarnya lumayan cukup tinggi. Menurut info yang OP dapat, di beberapa titik wilayah Purbalingga juga masih ada balap liaran.
“Semoga dengan wadah balap untuk pemula ini, tak ada lagi ugal-ugalan di jalan, tak ada lagi balap liar di jalan, karena selain merugikan diri sendiri juga membahayakan bagi pengguna jalan lainnya”, tegas Pujiono.
Teks dan Foto: dJanse
Comments