top of page
Gambar penulisEditor

Riding Impression Kawasaki Ninja ZX-25R (2): Pengendalian dan Karakter Suspensi

Bodi dan sasis terasa seperti satu kesatuan yang utuh, sehingga mudah bergerak gesit dan diajak bermanuver.

Lantaran kondisi cuaca mendung saat pengetesan, ban Dunlop Sportmax GP300 berkompon medium butuh pemanasan minimal 10 putaran untuk membuatnya menggigit optimal aspal sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya


OTOPLUS-ONLINE I Seperti disinggung di awal bahasan, Ninja ZX-25R menggunakan rangka model trellis dengan material high-tensile steel. Konstruksi rangka ini didesain sebagai posisi pusat gravitasi, posisi pivot lengan ayun, posisi poros mesin, penentu sudut caster yang dikembangkan dari Ninja ZX-10R.



Dipakai di jalan perkotaan, motor sport ini terasa nurut. Bodi dan sasis berasa seperti satu kesatuan yang utuh, sehingga mudah bergerak gesit dan diajak bermanuver.

Ketika kami coba di sirkuit Bung Tomo, Surabaya yang saat ini panjang lintasan sirkuitnya masih 800 meter, kontruksi rangka ZX-25R dan jarak sumbu roda 1.380mm menyodorkan ketenangan tinggi dan feedback yang baik kepada pengendara saat memasuki tikungan.

Suspensi depan inverted fork 37 mm, menyuguhkan performa hebat di sirkuit dan di jalan raya


Keunggulan itu tentunya didukung juga dengan kombinasi performa sok depan Showa model inverted 37 mm, Separate Function Fork-Big Piston (SFF-BP) with top out spring dan sok belakang gas yang dipasang dengan layout horizontal yang dijuluki Kawasaki Horizontal Back-link.

Konstruksi suspensi belakang diadopsi dari Kawasaki ZX-10R dengan sokbreker gas yang dibekali setelan preload


Konstruksi suspensi belakang ini meniru Kawasaki ZX-10R yang menawarkan karakter peredaman progresif sehingga terasa pas untuk karakter pengendalian motor sport.



Untuk bermain di sirkuit, sebaiknya setelah preload pada sokbreker belakang dinaikkan satu tingkat dari posisi default-nya yang ada di posisi kedua dari yang paling empuk.

Rem depan cakram semi-floating 310 mm radial mount monobloc opposed caliper 4 piston, sementara rem belakang cakram 220 mm kaliper 1 piston


Pasalnya pada kondisi default atau bawaan pabrik, karakter redamannya terasa keempukan sehingga buritan terasa bergoyang saat diajak menikung ekstrem. Namun, setting default pada sok belakang terasa pas untuk dipakai harian.

Performa ban standar produk Dunlop seri Sportmax GPR300 cukup mendukung untuk sekadar having fun di sirkuit. Ban depan menggamit ukuran 110/70-17, sementara belakang 150/60-17. Kalau mau lebih seru bisa menggantinya denngan ban soft compound seperti Dunlop Sportmax Alpha 13SP.

Lantaran kondisi cuaca mendung saat pengetesan, ban Dunlop Sportmax GP300 berkompon medium butuh pemanasan minimal 10 putaran untuk membuatnya menggigit optimal aspal sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya


Detail lain yang kami rasa turut menyumbang hebatnya pengendalian adalah konstruksi knalpot model underbelly. Dengan muffler bervolume besar, ikut menciptakan centre of gravity yang rendah yang dapat meningkatkan aspek pengendalian.



Sebelum masuk ke muffler terdapat pre-silencer chamber berukuran 4,5 liter yang lantas mengumpan gas buang ke muffler dengan konstruksi dual-chamber (inner/outer) yang terlihat masif sebelum dikeluarkan.

Ground clearance hanya 125mm rawan membuat muffler knalpot underbelly-nya mentok polisi tidur


Kekurangannya, dengan ground clearance hanya 125mm, muffler knalpot jadi acap nabrak speed trap atau polisi tidur ketika kami pakai melintas di jalan-jalan perumahan.


Teks: Nugroho Sakri Yunarto

Foto: Hendra Sonie, Nugroho Sakri Yunarto

Comments


bottom of page