Laba bersih divisi otomotif Grup menurun 68% menjadi Rp 2,7 triliun dari Rp 8,396 triliun (2019).
OTOPLUS-ONLINE I Perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sepanjang 2020 berdampak signifikan kepada pertumbuhan dunia usaha, tak terkecuali PT Astra International International. Dari laporan keuangan yang dirilis (25/2) hanya 2 divisi usaha yakni agribisnis dan properti yang mengalami peningkatan laba sementara 5 divisi lain yaitu otomotif; jasa keuangan; alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; infrastruktur dan logistik serta teknologi informasi mengalami penurunan laba. Secara keseluruhan laba Astra International pada tahun 2020 anjlok 53% dibandingkan laba tahun 2019.
Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur PT Astra International menuturkan, “Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir. Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada tahun 2021.”
Laba bersih divisi otomotif Grup menurun 68% menjadi Rp 2,7 triliun dari Rp 8,396 triliun (2019). hal tersebut mencerminkan penurunan volume penjualan secara signifikan. Setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua, divisi otomotif Grup kembali mencatatkan keuntungan pada semester kedua tahun 2020, setelah adanya pelonggaran penerapan langkah-langkah penanggulangan pandemi.
Dari data Gaikindo pada 2020 secara nasional penjualan mobil nasional menurun 48% menjadi 532.000. Penjualan mobil Astra pada periode tersebut menurun 50% menjadi 270.000 unit, yang mencerminkan pangsa pasar yang sedikit menurun. Sepanjang tahun 2020 sebanyak 16 model baru dan 18 model revamped telah diluncurkan.
Untuk sepeda motor, dari data Kementerian Perindustrian tahun 2020 secara nasional penjualan menurun 44% menjadi 3.663.000 unit. Penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 41% menjadi 2.892.000 unit. Selisih penurunan penjualan nasional dengan penjualan Astra menunjukkan peningkatan pangsa pasar. Sepanjang 2020, Astra Honda meluncurkan sebanyak lima model baru dan 11 model revamped.
Sementara bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan penurunan laba bersih dari Rp 740 miliar menjadi Rp 2 miliar pada tahun 2020. Hal itu terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari menurunnya pasokan ke pabrikan akibat penurunan produksi kendaraan, lesunya pasar suku cadang pengganti dan penurunan permintaan di segmen ekspor.
Teks: Nugroho Sakri Yunarto
Foto: Astra
Comments