Suzuki Inazuma memiliki konsep desain sebagai motor sport cruiser, dan karena itu memiliki dimensi bongsor, 2.145 x 760 x 1.075 mm. Jauh lebih besar ketimbang Honda CBR250R (2.060 x 724 x 1.098mm), atau Kawasaki Ninja 250R (2.010 x 715 x 1.110mm).
Bagi pemilik tinggi badan pas-pasan kadang hal ini jadi masalah. Apalagi dengan bobot Inazuma yang mencapai 182 kg. Jadi cukup masuk akal ketika Hermanto Ongkosanjoyo ingin motornya, Suzuki Inazuma GW250 keluaran 2013 diubah jadi café racer. Sebab postur tubuhnya nggak terlalu besar, dengan tinggi hanya sekitar 160 cm.
“Waktu saya tawarkan pilihan antara scrambler atau café racer, dia lebih pilih yang kedua. Selain lebih cocok dengan posturnya, menurut dia, kalau Inazuma diubah jadi scrambler atau tracker, hasil akhirnya dinilai masih standar. Layaknya ubahan minor saja. Karena itu, dia ingin aura cruiser-nya hilang,” jelas Johanes Marse dari Jowo Kustom.
Dan ketika pengerjaan dimulai, Anes sapaan builder muda ini menghadapi tantangan, bagaimana caranya agar dimensi motor sesuai postur pemilik.
Rangka
Agar kaki si pemilik bisa menapak sempurna ke aspal, maka jarak antara bagian bawah sasis ke tanah dibuat lebih pendek. “Caranya subframe dibuat lebih rendah,” tunjuk Anes sambil menambahkan konsep yang ingin dituangkan pada café racer ini selain lebih rendah, juga lebih padat, dan memanjang ke belakang.
Subframe asli yang berbentuk seperti huruf V khas motor cruiser pun dipotong habis hingga hanya tersisa mainframe. “Sub-frame baru dibuat dari pipa seamless 24mm, diganti dengan sub-frame yang rata ala Brat-café,” tutur Anes.
Kaki-Kaki
Setelah itu, sok depan diturunkan kira-kira 5 cm, dan swingarm bawaan motor dipanjangkan 8 cm dan dibuatkan dudukan untuk double shock breaker, menggantikan model monoshock.
Yang unik, biasanya café racer pakai ukuran pelek dan ban dengan diameter ring sama depan-belakang, misal 17 - 17. Tapi kali ini Anes coba kombinasi pelek dan ban depan ring 18, sedangkan belakang 16. “Kombinasi ini ketika dipasang, menghasilkan bodi lurus dan sejajar dari depan sampai belakang,” ujar Anes, yang memakai ban ukuran 400/18 dan 500/16.
Bodi
Tangki dibuat dari plat 1,2mm, termasuk sepatbor depan dan cover aki kanan-kiri. “Pada tangki orisinal motor diambil bagian lantainya sebgai tempat pelampung bensin yang ukurannya lumayan besar. Sisanya dibuat ulang menyesuaikan konsep,” tutup Anes.
Data Modifikasi
Ban depan: Shinko E270 400-18 Ban belakang: Shinko E270 500-16 Pelek depan: 250-18 Pelek belakang: 350-16 Teromol depan: Yamaha Scorpio Teromol belakang: Kawasaki KLX 250 Bodywork: by Jowo Kustom Setang kemudi: custom Swingarm: standar (di-custom) Headlamp: Daymaker 5,5' Fork depan: standar Shockbreaker belakang: YSS 36 Aksesori & lain-Lain: Knalpot SS (custom) Bengkel: Jowo Kustom
Naskah & Foto: Indramawan
Comments