Dengan semua kebaruannya, BMW seri 3 generasi ketujuh ini tetap mempertahankan ikonnya sebagai sport sedan yang fun to drive. Very fun actually!
Pehobi sepeda pasti pantang melewatkan tawaran untuk mencari rute-rute alternatif bersepeda apalagi kalau pencariannya menggunakan The All New BMW 3 Series Sedan. Sebelumnya kami telah mencoba varian tertinggi dari keluarga seri 3 berkode bodi G20 ini. (Baca: First Impression BMW 330i M-Sport: Perfect Sport Saloon).
Pada kesempatan ini OTOPLUS-ONLINE mencoba varian 320i yang kami pinjam dari BMW Astra Surabaya. The All New BMW 320i yang hadir dengan trim Sport ini diposisikan sebagai varian sedan BMW termurah, harganya Rp 859.000.000 off the road.
Kembali ke pencarian rute alternatif bersepeda. Kali ini kami mengajak Sigit Susetyo, salah seorang pehobi bersepeda yang sudah menyenangi olahraga bersepeda sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar, itu artinya sudah sejak 50 tahun yang lalu.
Beberapa tahun terakhir secara rutin di hari libur, Sigit menjelajah jarak 30-50 kilometer dengan sepeda lipatnya. “Biasanya di pinggiran kota Surabaya, yang polusinya tidak terlalu tinggi,” tukas bapak dua anak ini. Kami pun mengajaknya menuju Pelabuhan Kalimas di Surabaya Utara. Kawasan yang tak jauh dari kawasan wisata religi Sunan Ampel ini bisa menjadi salah satu alternatif tujuan bersepeda khususnya di hari libur saat tidak ada aktifitas bongkar muat barang. “Saya belum pernah bersepeda sampai ke sini,” girang pria berstatus PNS ini.
Menikmati sore di pelabuhan Kalimas sekaligus berburu rute alternatif bersepeda di seputaran Surabaya utara.
Fitur Yang Impresif
“Meski digolongkan sedan entry level di jajaran produk BMW, performa mesin dan fitur-fiturnya sangat impresif. Naikannya juga tergolong nyaman selain karena kabinnya kedap, ergonomi joknya sangat baik.” (Sigit Susetyo)
Dengan Comfort Access System proses lock/unlock bisa disetting tanpa harus menyentuh door handle atau menekan tombol lock/unlock di anak kunci. Hanya dengan berjalan menjauh kira-kira setelah berjarak 2 meter sistem akan mengunci dan sebaliknya.
Salah satu fitur dari Comfort Access System adalah mengaktifkan kunci dan menonaktifkan pintu saat menjauh atau mendekati mobil ini pada jarak sekitar 2 meter, tanpa perlu tekan tombol remote. Bahkan fitur ini juga akan mengaktifkan ambient lighting untuk membantu menerangi area di sisi pintu.
Kemudahan akses ke bagasi 320i didukung fitur Automatic Tailgate Operation, “Praktis nih, hanya dengan mengayunkan kaki pintu bagasi membuka sendiri. Memudahkan kalau bawa sepeda,” katanya. Volume bagasinya mencapai 480 liter, tak hanya cukup untuk mengangkut sepasang sepeda lipat tapi juga akomodatif untuk perjalanan jauh.
Bagasi berkapasitas 480 liter, dilengkapi fitur Automatic Tailgate Operation untuk membuka bagasi saat dengan mengayunkan kaki sehingga akan memudahkan saat kita membawa barang.
Layar kontrol beresolusi tinggi dengan ukuran 10,25 inci langsung mencuri perhatian lelaki berkacamata ini waktu masuk ke kabinnya. Melalui layar kontrol ini berbagai fungsi dan menu dari kendaraan dapat dijalankan.
Kualitas kamera belakang sangat baik, mampu menghasilkan gambar cukup baik di kondisi gelap sekalipun.
Pengoperasiannya dapat dilakukan melalui kenop iDrive yang menyatu dengan kolom transmisi, sentuhan pada layar, gerakan tangan (gesture control) sampai perintah suara dengan kalimat pembuka, “Hey BMW.” Ada 5 fungsi utama yang dapat dikontrol melalui layar control tersebut yaitu Media, Communication, Navigation, Car dan Apps. Artinya nyaris seluruh setting dapat dilakukan lewat lewat layar berpenampang jernih ini.
Jok pengemudi jadi tempat paling menyenangkan di mobil ini.
Posisi duduk terbaik untuk kedua penumpang depan bisa didapatkan dengan mudah dengan setelan jok elektris. Khusus kursi pengemudi dilengkapi dengan fitur memory seat untuk memudahkan menyimpan posisi duduk paling ideal untuk mengemudikan mobil ikonik ini. Apalagi setirnya dapat disetel secara tilt juga telescopic dengan jarak main yang cukup jauh. Benar-benar driver oriented.
Interiornya didominasi warna hitam dengan seluruh permukaan jok berbalut kulit Sensatec.
Fitur lain yang mendukung keasyikan berkendara adalah acoustic glazing pada kaca depan. Lewat proses pelapisan secara khusus, intrusi suara luar yang masuk ke dalam kabin sangat minim, sehingga kabin cenderung kedap.
Run Flat Tyre merek Hankook buatan Hungaria berukuran 225/45R18 membalut pelek light alloy V-spoke style 780.
Saat melaju OTOPLUS-ONLINE hanya mendengar sayup-sayup deru ban saat menapak ke aspal. Deru suara ban di 320i ini terdengar lebih samar dibandingkan deru ban The New BMW X1. Bisa jadi perbedaan merek ban punya andil pada kebisingan yang dihasilkan. Di unit 320i Sport Line ini ban yang digunakan adalah Run Flat Tyre merek Hankook Ventus S1 Evo berukuran 225/45R18 sementara New X1 memakai produk Bridgestone Turanza T001 225/50R18.
Varian Sport Line dibekali fitur Park Assist yang memungkinkan mobil ini parkir sendiri dan Reverse Assistant yang akan membantu pengemudi mundur ketika mendapati jalan di depannya terblokir dengan mengaktifkannya.
320i Sport Line juga sudah dibekali fitur Parking Assistant Plus yang memungkinkan sedan ini parkir sendiri dengan mengaktifkan fitur Park Assist dan mundur kembali mengikuti rute masuk sejauh 50 meter yang sangat berguna, semisal kita terjebak di gang yang sempit.
Auto Start Stop Function
All New BMW 320i Sport juga dilengkapi dengan fitur Auto Start Stop Function. Fitur ini akan mematikan mesin saat tidak diperlukan dan menghidupkan ketika dibutuhkan kembali.
Pada posisi default, fitur Auto Start-Stop selalu aktif. Dapat dinonaktifkan melalui tombol yang ada di kolom transmisi.
Pada kondisi default, Auto Start Stop Function (ASSF) akan aktif. Bagi yang belum terbiasa mungkin kagok, pasalnya mesin akan seketika mati begitu kita berhenti total dengan posisi transmisi di D. Mesin bakal kembali hidup hanya dalam sepersekian detik ketika kita mengangkat kaki dari pedal rem. Sistem ini akan bekerja ketika mesin sudah mencapai suhu kerjanya. “Fungsi ini didesain untuk menghemat konsumsi bahan bakar dan mengurangi polusi,” kata Evaludin, Aftersales Manager BMW Astra Surabaya. Fungsi ini dapat dinonaktifkan lewat tombol yang terdapat dekat tuas transmisi.
Untuk diketahui, daya listrik paling besar diserap saat menghidupkan mesin. Lalu bagaimana dengan ASSF yang secara berulang membuat mesin mati-hidup. “Seluruh line up BMW saat ini sudah menggunakan baterei jenis Absorbence Glass Mat (AGM),” terang Evaludin. Baterei jenis ini memiliki keunggulan diantaranya waktu charging yang 5 kali lebih cepat dibandingkan baterei timah konvensional, tahan guncangan serta umur pakai lebih panjang. “Untuk mobil yang rutin dipakai setiap hari, usia baterei bisa bertahan hingga 5 tahun,” tambah Evaludin.
Pengisian dayanya tentu tak murni mengandalkan alternator saja karena akan terbatas pasokannya, BMW mengembangkan suatu sistem pengisian listrik yang memanfaatkan energi panas hasil proses deselerasi dan pengereman. Teknologi ini pertama kali dikembangkan di ajang Formula 1 dengan istilah Kinetic Energy Recovery System (KERS).
Kinetic Energy Recovery System, memanfaatkan energi yang timbul ketika deselerasi dan pengereman untuk mengisi ulang baterai.
Saat deselerasi OTOPLUS-ONLINE dapat merasakan sistem ini bekerja dengan merasakan hambatan gelinding yang meningkat saat kaki diangkat dari pedal gas. Seolah energy kinetik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk memutar generator pengisian daya ke baterei. Ditanamnya sistem ini sedikit membuat feeling pengereman berubah terutama saat kendaraan akan benar-benar berhenti. Entah kenapa, membuatnya berhenti secara smooth jadi tricky.
Impresi Berkendara
BMW Live Cockpit Profesional yang dapat dipersonifikasi pada Instrument Display 12,3 inci.
Dibandingkan varian 330i M Sport yang dijual Rp 130 juta lebih mahal ada beberapa fitur yang absen, di antaranya glass roof, arm rest di kursi belakang, setir M Sport, aksen satinized chrome di area dasbor, sistem suara Harman Kardon dan Sport Seat untuk kedua penumpang depan. Selebihnya ambience di 320i terasa mirip.
Distribusi bobot 50-50 (50% di depan dan 50% di belakang) membuat pengendaliannya terasa lincah, dinamis dan solid.
Posisi duduknya rendah dengan kaki sedikit selonjor layaknya mengemudikan sport sedan. Dimensi 4.709 mm (panjang) x 1.827 mm (lebar) x 1.439 mm (tinggi) membuatnya lebih panjang 85 mm dan lebih lebar 16 mm dari seri 3 generasi ke-6 (F30).
Fender dan kap mesin terbuat dari alumunium untuk memangkas bobot.
Istimewanya bobot keseluruhan justru terpangkas hingga 55 kg dan rigiditas bodi meningkat sampai 50% berkat aplikasi platform Cluster Architecture (CLAR) yang digunakan.
Washer dipasang pada bilah wiper untuk membasahi permukaan karet wiper sebelum memulai sapuan ke kaca.
Imbas melarnya dimensi panjang dan lebar langsung dirasakan oleh penumpang, khususnya yang berada di bangku belakang. Ruang kaki lebih lega dibandingkan generasi sebelumnya. Terlihat kalau BMW mulai memasukkan unsur passenger oriented tidak hanya mengedepankan driver oriented.
BMW Laser Light, tak hanya memiliki jangkauan pencahayaan maksimal hingga 530 meter tapi juga adaptif. Arah sorot cahaya dapat turun otomatis untuk menghindari pengendara dari arah berlawanan menjadi silau dan dapat bergerak mengikuti arah gerakan kemudi. Sementara kamera di balik spion tengah merupakan sensor untuk mendukung fitur adaptif pada headlight.
Soal suspensi, adanya teknologi Adaptive Suspension membuat karakternya mampu mengompromikan kenyamanan dan performa. Di permukaan jalan yang bergelombang karakter suspensinya cenderung ke arah empuk. Namun saat diajak ngebut, seperti ketika kami coba berlari di atas 140 km/jam, kaki-kaki terasa menapak kuat ke jalan.
Bagian bawah dari bodi dibuat rata dan dilindungi oleh cover, fungsinya menurunkan coefficient of drag (CD). G20 memiliki CD sebesar 0,23, lebih rendah dibandingkan F30 yang angkanya 0,26.
Asyiknya kelebihan pada sistem suspensi tadi dipadukan dengan sistem kemudi berteknologi Variable Sport Steering dan Servotronic yang membuat respon kemudi terasa direct dan lincah. Pada kecepatan tinggi tidak ada gejala setir melayang, setir terasa mampu mengomunikasikan kondisi jalan yang membuat tajam feeling mengemudi. Sementara di kecepatan rendah, kemudinya terasa ringan. Sangat menyenangkan ketika akan parkir atau putar balik.
Dengan perbandingan kompresi 11:1, BMW merekomendasikan bensin beroktan 95 namun masih aman mengonsumsi bensin beroktan minimal 91.
Mesin All New BMW 320i Sport adalah unit 4 silinder berkapasitas 1.998 cc berkode B48 yang mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 184 ps atau 181,4 dk pada 5.000-6.500 rpm dengan torsi 300 Nm yang muncul rata mulai putaran 1.350 – 4.500 rpm.
Knalpot ganda menandakan kalau sport sedan ini kencang. Klaim BMW 0-100 km/jam hanya dalam 7,1 detik dengan top speed 235 km per jam.
Wujud dari angka-angka impresif itu dapat dirasakan saat membejek pedal gas. Mesinnya hanya perlu berkitir 1000 putaran per menit untuk membuatnya berjalan konstan pada kecepatan 40 km/jam. Bahkan saat kami ajak berlari 100 km/jam, takometer hanya menunjukkan angka 1.500, benar-benar effortless.
Kaki jadi gatal setiap melihat jalanan kosong di hadapan.
Pada rentang putaran mesin (1.350-4.500 rpm) saat torsi maksimal hadir, akselerasinya terasa instan sekalipun mode berkendara diposisikan pada mode Comfort. Sedikit sentuhan saja pada pedal gas dan sport sedan ini akan melesat. “Tarikannya sangar,” celetuk Sigit yang merasakan hempasan tenaga ketika mencobanya berakselerasi bersama sedan yang sudah dirakit di Indonesia ini.
Lubang pengisian bahan bakar ini dipersiapkan untuk versi mesin diesel di negara-negara yang sudah menstandarkan bahan bakar Ad Blue berspesifikasi Euro 6.
Menariknya, konsumsi bahan bakar tergolong irit untuk ukuran mobil bermesin turbo 2.000 cc. Dari informasi yang ditampilkan layar kontrol pada kecepatan rata-rata 24,8 km/jam, konsumsi BBM-nya 10,3 km/liter. Angka itu kami raih pada pemakaian sehari-hari di jalanan kota Surabaya yang mulai berangsur padat usai berakhirnya PSBB.
Seluruh fungsi dan kontrol kendaraan dapat diatur secara personal dan intuitif lewat kenop iDrive. Transmisinya otomatis 8 percepatan Steptronic dengan pilihan mode berkendara Comfort (default), Sport dan Eco Pro.
Selain peran Auto Start Stop Function, kehematan terutama disumbang oleh kecanggihan transmisi 8 percepatan Steptronic. Transmisi ini akan segera memindahkan posisi gigi tepat sebelum turbo mulai berkitir di 1.300 rpm. Hasilnya saat melaju santai, turbo belum aktif dan tidak butuh putaran mesin yang tinggi. Konsumsi BBM jadi hemat.
Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Kommentarer