Meski masih tampak bagus, perhatikan kode produksi, dan sesekali pantau kondisi fisik ban secara detail.
Sebagai komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan fungsi ban sangat penting. Apalagi beban yang ditopang tidak selalu dalam kondisi ideal, keadaan itu dapat menyebabkan ban bekerja keras.
Dengan beragam kondisi dan perlakuan, ban berpotensi mengalami kerusakan. Selain mengurangi kenyamanan berkendara, kerusakan ban dapat mengancam keamanan berkendara. Apabila sudah mengalami kerusakan, ban harus segera diganti.
Untuk mengetahui kerusakan ini, kita bisa melakukan deteksi dini dengan cara dilihat dan diraba kondisi fisiknya, serta didengar. Seperti apa?
Dilihat dan Diraba
Amati fisik ban seperti dinding ban yang tergerus ini.
Dilihat dan Diraba
Ini adalah cara paling gampang, yakni dengan mengamati kerusakan yang bisa dilihat melalui tanda fisik. Jika permukaan ketebalan tapak ban sudah di bawah 60% wajib diwaspadai.
Tapak ban yang sobek seperti ini juga perlu diwaspadai.
Untuk lebih memastikan lagi, raba dinding ban untuk mengetahui apakah ada permukaan tapak ban yang sobek atau benjol. Khusus kondisi benjol biasanya disebabkan kawat anyaman yang ada di bagian dalam ban ada yang putus atau rusak.
Dengar Suaranya
Cara lain mengetahui kerusakan ban yakni dengan mendengar suaranya. Ban yang sudah lama karetnya akan mengeras yang menyebabkan elastisitas karet menurun. Dampaknya menyebabkan performa ban menurun dan menimbukan suara yang lebih bising daripada kondisi normalnya. Cara ini butuh kepekaan pendengaran.
Agar lebih pasti, pengecekan kondisi ban kendaraan dapat dilakukan di bengkel resmi. Karena di bengkel resmi yang dicek tidak hanya kelaikan ban tapi juga dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada kondisi kaki-kaki. Dan apabila perlu dilakukan akan dilakukan tindakan spooring dan balancing agar bekendara semakin aman dan nyaman.
Periksa TWI
Selain ciri fisik di atas, ada juga beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai acuan, apakah ban tersebut sudah perlu diganti atau belum. “Periksa indikator keausan ban atau TWI (tread wear indicator),” sebut Aidil Swastomo, Head of Aftersales Astra Peugeot.
TWI berlambang segitiga biasanya diletakkan pada bahu dinding ban. Jika TWI yang melintang pada tapak ban sudah tampak rata dengan pola kembangan pada tapak ban artinya ban sudah waktunya diganti.
Perhatikan Kode Produksi Ban
Kode produksi ban menunjukkan pada minggu dan tahun berapa ban tersebut dibuat.
Selain itu, lihat juga periode produksi ban yang tertera di dinding ban, dekat dengan bibir pelek. “Umumnya berupa 4 angka yang menunjukkan periode minggu dan tahun ban tersebut diproduksi,” tambah Aidil.
Usia produksi ban ideal berada di bawah 2 tahun. Performanya masih prima di luar pemakaian yang ekstrem. Contohnya 2018, artinya ban diproduksi minggu ke-20 pada tahun 2018. Bisa jadi ban yang terpasang sekilas tampak masih perfect tapi kenyataannya sudah kadaluarsa.
Teks & Foto: Nugroho Sakri Yunarto
Comments