top of page
Gambar penulisEditor

Topeng Monyet Berbasis Yamaha SR400 Ini Enak Dibuat Nyalip!


“Mungkin karena mesin kapasitas 400cc, dan desain skinny sehingga motor enak dibuat nyalip di rpm tinggi!” (Chandra Nyala Wiranata aka Gembenk - Sinner & Co.)

Attitude chopper dibalut influence musik keras heavy metal, kehidupan jalanan yang jauh dari kemapanan, dan sosok sang idola mendiang Indian Larry, menjadikan motor garapan Sinner & Co. punya karakter dan ciri tersendiri.


Seperti Japanese street chopper berbasis Yamaha SR400 milik Cak Sam alias Samuel Gunawan, hasil garapan bengkel spesialis chopper di Surabaya yang digawangi Chandra Nyala Wiranata aka Gembenk ini.

Duo Sinner & Co.: Chandra Nyala Wiranata aka Gembenk (kiri) & Fanda Syahilendra aka Gondol


“Motor ini menggambarkan sosok manusia yang tergila-gila dengan motor Japanese chopper, hingga semangatnya selalu membara dalam merealisasikan apa yang dia inginkan,” buka Gembenk kepada OTOPLUS-ONLINE.


Untuk mewujudkan konsep Japanese street chopper tersebut, rangka dibuat secara handmade dan dibentuk mengikuti postur tubuh si owner supaya nyaman untuk daily use.


“Konsep frame bisa dibilang masuk kategori fresco chopper atau narrow chopper. Itu karena bentuknya yang tinggi di bagian neck (leher komstir) mengikuti pundak si owner,” jelas Gembenk.

Meski tampak nakal, namun pembuatan rangka melalui hitungan dengan postur pemilik, sehingga tetap nyaman dikendarai harian


Ditambahkannya posisi footpeg pada motor ini juga agak tinggi mengikuti sudut-sudut lainnya. “Bisa dibilang riding position motor ini menyerupai tandak bedes atau topeng monyet. Hahaha…” gelak Gembenk.


Apalagi stang atau setir sengaja dibuat nakal. Bayangkan, hanya berupa pipa ukuran 30cm berdiameter 1 inci yang menggandeng gas holder, dan kopling, sehingga terlihat simple, tapi cukup nakal pada tampilan depan motor.

Setang hanya berupa batangan pipa sepanjang 30cm


Paling penting, motor jadi terlihat padat. Apalagi setelah dipasang wheel set Shinko tire ukuran 18x400 untuk bagian belakang, berikut teromol Suzuki GT380 dan pelek TK Japan. Sama juga di bagian depan, pakai ban Shinko 21x300, pelek TK Japan dan tromol Yamaha RD 350.


“Untuk body set, bagian tangki pakai model peanut kapasitas 5 liter. Terus untuk fender belakang kita pakai model classic duck tail alias ekor bebek,” tunjuk Gembenk yang selanjutnya tinggal menyesuaikan bentuk jok menyesuaikan bentuk keseluruhan motor.

Knalpot fishtail juga diposisikan naik supaya aman dari aspal saat rebahan


“Kita mengadopsi electric box dari Harley-Davidson sehingga satu bagian bisa berfungsi untuk beberapa komponen, seperti battery box, CDI, dan oil tank,” info Gembenk yang mengaku tidak mengalami banyak kesulitan saat pengerjaan.


“Justru bagian paling sulit itu menurut saya adalah memadukan gagasan saya dan partner menjadi satu ide yang sempurna,” senyum Gembenk yang belum menemukan nama untuk motor garapannya ini.

Posisi leher rangka yang tinggi dan pijakan kaki yang juga ikut tinggi membuat posisi berkendara seperti monyet nangkring.


Saat ditanya bagaimana performa motor saat dicoba, Gembenk mengatakan bisa dibilang cukup tinggi. “Mungkin karena faktor mesin yang berkapasitas 400cc, ditambah desainnya yang skinny, sehingga motor ini enak dibuat nyalip pada rpm tinggi!” tutup Gembenk yang memang doyan riding bersama komunitasnya, Chopperan.


Baca juga:


Sinner and Co.

Jl. Simorejo Sari B Gg. 11 No. 12, Surabaya

HP 082257481330


Teks: Indramawan

Foto: Sinner & Co.

Commentaires


bottom of page