Kalau mau join, tinggal pantau grup atau IG @vespalingu saja.
OTOPLUS-ONLINE I “Kami hanya sekumpulan pemilik Vespa yang suka hangout, turing, bersenda gurau untuk sekadar melepas penat dari rutinitas pekerjaan,” ujar Robby Hardian, salah seorang dedengkot Vespa Lingu.
'Lingu' sendiri adalah bahasa Makassar yang artinya pusing atau ngak jelas. Nama 'Lingu' dipilih karena setiap mau ngopi tempatnya nggak jelas dimana. “Kalau mau join, tinggal pantau grup atau IG @vespalingu saja,” tambahnya.
Komunitas ini awalnya terbentuk dari aktivitas hangout di warung kopi. Bosan hanya kumpul, ide turing jarak pendek dilontarkan.
Baca juga: Fazzio Owner Club Indonesia (FOCI) Rangkul Semua Pengguna Yamaha Fazzio di Seluruh Tanah Air
“Minggu, 1 Agustus 2021 kami coba gas tipis-tipis ke Tahu Sumedang di Pangkep, Sulawesi Selatan. Tanggal itu akhirnya ditetapkan sebagai hari terbentuknya Vespa Lingu,” terang Robby.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak yang ikutan gabung. Dari yang semula hanya 4 orang, saat ini sudah berkembang menjadi 57 personel.
Varian model Vespa yang join pun otomatis kian beragam. Semula model Sprint dan PX, saat ini semua model dapat dijumpai. Baik Vespa klasik maupun Vespa modern. “Small frame, wide frame sampai large frame semua ada,” tukas lelaki berkacamata ini.
Untuk agenda ke depan, komunitas ini berencana melakukan study tour ke Bali sebelum join di event akbar Vespa Day Bali 2022 pada Juni 2022 nanti.
Teks: Nugroho Sakri Yunarto
Foto: Robby Hardian
Comments