Si pemilik kasih julukan Yamaha R15V3 ini Black Hunter!
Black Hunter, julukan yang diberikan Topan buat R15V3 kebanggaannya
OTOPLUS-ONLINE I Taufan Tirta menyukai dunia motor khususnya modifikasi. Lantaran suka wujud motor balap, ia pun memodifikasi Yamaha R15V3 miliknya dengan konsep Racing Look.
“Saya ingin punya motor balap versi saya sendiri. Bentuknya mengacu pada tampilan motor-motor MotoGP tapi masih nyaman dipakai riding,” buka Topan begitu ia akrab disapa.
Topan lantas memberi julukan Black Hunter buat motor kesayangannya ini. “Motor ini saya jadikan apresiasi untuk proses panjang dalam perjalanan hidup dan karier saya,” bisik lelaki 35 tahun ini.
Kaki-kaki Hedon
Suspensi depan menggamit produk Ohlins
Motor sport buatan 2019 itu pun ditelanjangi hingga tersisa rangka. “Dalam setiap tahapan modifikasi motor, hal paling pertama dan menurut saya utama untuk digarap duluan adalah bagian kaki-kaki,” ujar Topan.
Perangkat rem diupgrade dengan gunakan produk Brembo
Semua part kaki-kaki diganti dengan part-part aftermarket hedon. Sistem rem diupgrade keseluruhan. Slang rem misalnya, Taufan memilih produk Hell.
Menurutnya performa slang rem Hell sudah lama teruji di dunia balap, menjaga kemampuan pengereman selalu konsisten dan optimal.
Sementara kalipernya diganti produk brembo 4 piston untuk depan dan tipe 2 piston buat belakang. Kaliper itu menjepit cakram Brembo T-Drive.
T Komstir atas WR3, stabilizer setang Ohlins, gas spontan Domino, reservoir minyak rem Lightec hanya sebagian part aftermarket yang menyesaki area kokpit R15V3 ini
Performa pengereman semakin maksimal dengan penggantian master rem pakai buatan Brembo RCS 17 mm dibarengi penggunaan reservoir minyak rem Lightec.
Melengkapi upgrade di sektor pengereman, footstep belakang ditukar brand WR3 dengan posisi pijakan kaki yang lebih ergonomis dan membuat proses pengereman khususnya rem belakang jadi lebih optimal.
Pelek OZ Racing, sejatinya milik Yamaha R25 sehingga harus di-custom
Masih berkenaan dengan sektor kaki-kaki, pelek ori digantikan oleh OZ Racing seri Viega R yang bobot totalnya hanya 5,6 kilogram, rinciannya 2,4 kilogram untuk pelek depan dan 3,2 kilogram untuk pelek belakang.
“Karena aslinya untuk Yamaha R25, pelek ini harus di-custom pada bagian teromol agar bisa dipasang di R15,” terang Topan yang bukan anak jalanan ini. Pelek itu membalut ban Pirelli Diablo Rosso 3 ukuran 120/70-17 (depan) dan 160/60-17 (belakang)
Bodi Karbon
Hampir 80 persen dari bodinya terbuat dari serat karbon
Desain bodi berubah total. Demi tampilan ala motor balap, desain bodi yang baru sengaja tidak mengakomodiri headlamp.
“Sekitar 80 persen menggunakan serat karbon sementara sisanya bodi asli yang dicustom. Untuk pengerjaan saya percayakan pada 77speedmotoshop di Bogor. Absennya headlamp dan penggunaan serat karbon otomatis memangkas motor secara keseluruhan.
Mesin Bore Up
Taufan Tirta
Menariknya kesulitan utama justru bukan pada modifikasi kaki-kaki dan bodi melainkan sektor mesin yang dibore up jadi 155 cc.
Sempat terjadi masalah pada sistem kelistrikan yang mengakibatkan mesin mengalami overheat sampai harus turun mesin dan melakukan penggantian pada kabel bodi diikuti mengganti aki dengan tipe Lithium. Busi sekarang pakai iridium dari Brisk, radiator diganti brand Bpro yang diisi cairan radiator Engine Ace. Untuk menyalurkan gas buang dipercayakan pada produk Arrow.
Dengan modifikasi itu, performa motor jadi lebih responsif dan nyaman untuk digunakan. “Saya pakai bukan buat harian karena banyak part pendukung seperti absennya lampu utama, spion dan penggunaan knalpot racing melanggar aturan lalu lintas,” tutup lelaki berzodiak Gemini ini.
Modifikator: Damdi Racing Makassar & Auto Motor Makassar
Parts: Revsmotoshop, 77speedshop, One3, Layz Motor, dan Digioto
Teks dan Foto: Robby Hardian
Editor: Nugroho Sakri Yunarto
Comments